Setelah The Merge, Nasib Para Penambang Ethereum Kini Tak Jelas

JAKARTA - Sudah hampir dua minggu sejak Ethereum membuat transisi bersejarahnya dari proof-of-work ke proof-of-stake,  beberapa mantan penambang ETH kini menyatakan jika mereka tidak tahu lagi masa depannya.

Setelah Penggabungan, banyak yang menggunakan Twitter crypto untuk membahas apa yang mereka yakini akan terjadi pada mantan penambang Ethereum ini. Pada hari penggabungan, pengguna Twitter hashoveride memembuat cuitan yang menumpahkan kekesalan dan keputusasannya.

Sementara akun  Twitter BakaMoriDesu menyarankan dalam tweet bahwa mantan penambang hanya akan beralih ke koin menguntungkan berikutnya. “Sebagai penambang RVN, saya ragu itu akan menguntungkan setelah separuh lagi,” jelasnya.

Cointelegraph menghubungi beberapa mantan penambang Ethereum untuk mengetahui apa rencana mereka ke depan. Namun, konsensus umum mengungkapkan bahwa banyak yang masih belum jelas tentang langkah mereka selanjutnya.

“Jujur, saya sendiri belum tahu. Menjual kekuatan GPU ke layanan intens komputasi lainnya jauh dari menguntungkan seperti sebelumnya,” ujar mantan penambang Ethereum, Christian Ander kepada Cointelegraph.

“Saya melakukan penelitian sendiri dan mitra saya mencari opsi,” tambah Ander. Ia juga  mencatat  bahwa pemilik GPU sedang melakukan penelitian dan menjual kekuatan ke proyek non-crypto. “Ketika harga energi sangat tinggi, mereka menutup dan menjual daya yang berlebihan ke jaringan.” Kata Ander sembari menyatakan  bahwa dia saat ini tidak menambang crypto apa pun, dan hanya mengevaluasi pasar.

Mantan penambang Ethereum lainnya, Kevin Aguirre, juga memberikan curhatan ke Cointelegraph bahwa dia telah menjual perangkat kerasnya kepada rekannya, yang sekarang menggunakannya untuk menambang koin lain.

“Saya memiliki beberapa penyesalan dalam hasil saya dengan mesin penambangan saya, tetapi pada akhirnya, itu mendukung saya dan keluarga saya melalui pandemi,” ucap Aguirre.