Presiden Putin Berikan Kewarganegaraan Rusia Kepada Edward Snowden, Kemlu AS: Tetap Harus Pulang untuk Hadapi Pengadilan

JAKARTA - Presiden Vladimir Putin pada Hari Senin memberikan kewarganegaraan Rusia kepada mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat Edward Snowden, sembilan tahun setelah ia mengungkap skala operasi pengawasan rahasia oleh Badan Keamanan Nasional (NSA).

Nama Snowden muncul tanpa komentar Kremlin dalam dekrit Presiden Putin yang menganugerahkan kewarganegaraan kepada 72 orang kelahiran asing.

Snowden (39), melarikan diri dari Amerika Serikat dan diberi suaka di Rusia setelah membocorkan file rahasia pada tahun 2013, mengungkapkan operasi pengawasan domestik dan internasional yang dilakukan oleh NSA, tempat dia bekerja.

Snowden kemudian mengeluarkan pesan, mengatakan dia ingin keluarganya tetap bersama dan meminta privasi.

"Setelah bertahun-tahun berpisah dari orang tua kami, istri saya dan saya tidak memiliki keinginan untuk berpisah dari anak-anak kami," tulis tweet tersebut, melansir Reuters 27 September.

"Setelah dua tahun menunggu dan hampir sepuluh tahun pengasingan, sedikit stabilitas akan membuat perbedaan bagi keluarga saya. Saya berdoa untuk privasi mereka dan untuk kita semua," sambungnya.

Terpisah, pihak berwenang AS selama bertahun-tahun ingin dia kembali ke Amerika Serikat, untuk menghadapi pengadilan pidana atas tuduhan spionase.

Ilustrasi Edward Snowden. (Wikimedia Commons/Gage Skidmore)

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dia tidak mengetahui adanya perubahan status Snowden sebagai warga negara AS.

"Saya mengetahui fakta bahwa dia dalam beberapa hal telah mencela kewarganegaraan Amerika-nya. Saya tidak tahu bahwa dia telah melepaskannya," kata Price dalam jumpa pers.

Snowden sendiri saat ini menghadapi dakwaan di Amerika Serikat, yang dapat mengakibatkan puluhan tahun penjara.

"Posisi kami tidak berubah. Snowden harus kembali ke Amerika Serikat di mana dia harus menghadapi pengadilan seperti warga negara Amerika lainnya," tegas Price, seperti mengutip AP.

Snowden didakwa pada tahun 2013, terakit pengungkapan tidak sah atas informasi keamanan dan intelijen nasional AS, serta pencurian properti pemerintah. Tiga dakwaan masing-masing membawa hukuman maksimum 10 tahun.

Departemen Kehakiman juga menggugat untuk menghentikan Snowden mengumpulkan keuntungan dari memoarnya, dengan mengatakan dia telah melanggar perjanjian kerahasiaan dengan badan-badan intelijen.

Sementara itu, pengacara Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan kepada kantor berita negara Rusia RIA Novosti, istri Snowden, Lindsay Mills, seorang Amerika yang telah tinggal bersamanya di Rusia, juga akan mengajukan paspor Rusia. Pasangan ini memiliki dua anak.

Diketahui, Rusia memberikan hak tinggal permanen kepada Snowden pada tahun 2020, membuka jalan baginya untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Tahun itu, pengadilan banding AS menemukan program yang diekspos Snowden melanggar hukum, sementara para pemimpin intelijen AS yang secara terbuka membelanya tidak mengatakan yang sebenarnya.

Presiden Putin mengatakan pada 2017, Snowden salah membocorkan rahasia AS, tetapi bukan pengkhianat.