Dapat Lampu Hijau Menteri Luar Negeri AS, Elon Musk Operasikan Starlink untuk Rakyat Iran
JAKARTA - CEO SpaceX, Elon Musk, kembali terlibat dalam urusan politik khususnya demokratisasi di sebuah negara. Pemilik Starlink ini menyatakan mengatakan pada Jumat, 23 September bahwa ia akan mengaktifkan layanan internet satelit Starlink, sebagai tanggapan atas tweet Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk memajukan kebebasan internet dan arus informasi yang bebas ke Iran.
Departemen Keuangan AS pada Jumat lalu juga mengeluarkan panduan untuk memperluas layanan internet yang tersedia untuk rakyat Iran meskipun ada sanksi AS terhadap negara itu. Kebijakan ini muncul, di tengah protes di sekitar Iran setelah kematian seorang wanita berusia 22 tahun dalam tahanan.
Dalam briefing resmi kepada media Departemen Keuangan mengatakan: "Pemahaman kami tentang Starlink adalah bahwa apa yang mereka berikan akan menjadi kelas komersial, dan itu akan menjadi perangkat keras yang tidak tercakup dalam lisensi umum. Jadi itu akan menjadi sesuatu yang mereka perlukan untuk ditulis ke Departemen Keuangan."
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kemudian mengatakan tentang lisensi yang diperbarui pada Jumat lalu bahwa lisensi itu dijalankan sendiri dan bahwa "siapa pun yang memenuhi kriteria yang diuraikan dalam lisensi umum ini dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa meminta izin tambahan."
Musk belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar atau klarifikasi mengenai izin Starlink untuk beroperasi di Iran.
Baca juga:
- Kerusuhan Paksa Pemerintah Iran Batasi Jaringan Internet, Instagram dan Whatsapp Juga Diblokir
- Departemen Keuangan AS Beri Lampu Hijau pada Elon Musk Sediakan Jaringan Internet di Iran
- Elon Musk Minta Pengecualian untuk Operasikan Starlink di Iran, Ini Alasannya
- Badai Matahari Hancurkan 38 Satelit Starlink Milik Elon Musk, Diperkirakan Rugi Jutaan Dolar
Warga Iran telah memprotes kematian Mahsa Amini pekan lalu saat berada dalam tahanan polisi setelah ditangkap oleh polisi moral karena mengenakan "pakaian disebut pemerintah Iran tidak pantas".
Musk mengatakan pada Senin lalu bahwa perusahaan ingin menyediakan layanan broadband satelit Starlink - yang sudah disediakan ke Ukraina untuk perjuangannya melawan invasi Rusia - kepada Iran, dan akan meminta pengecualian sanksi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menambahkan bahwa jika SpaceX menentukan bahwa beberapa aktivitas yang ditujukan untuk Iran memerlukan lisensi khusus, "OFAC akan menyambutnya dan memprioritaskannya," ungkap Jubir Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip The Verge.
"Dengan cara yang sama, jika SpaceX menentukan bahwa aktivitasnya sudah diotorisasi dan memiliki pertanyaan, OFAC juga menyambut baik keterlibatan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.