Fatmawati Calon Wakil Walkot Makassar Tandem Danny Pomanto Dilecehkan Verbal
MAKASSAR - Calon wakil wali kota Makassar nomor urut 1 Fatmawati Rusdi mengalami pelecehan seksual secara verbal di media sosial.
“Iya betul itu, ibu mendapatkan itu," kata jubir tim hukum Idamanta Akhmad Rianto, dihubungi VOI, Jumat, 27 November.
Pesan berisi komentar tak sopan di WhatsApp yang ditujukan kepada Fatmawati, istri Rusdi Masse. Pelecehan verbal terjadi di grup aplikasi WhatsApp.
Tim hukum Danny-Fatmawati Rusdy menilai merupakan tindakan yang sangat tidak sopan terhadap perempuan.
"Jadi apa yang dia ucapkan dan apa dia lakukan itu adalah merupakan tindakan yang keji dan biadab, menurut saya dengan menggunakan bahasa, bahasa yang menurut saya itu jauh dari kesopanan dan etik," sambungnya.
Kasus itu dinilai tim ADAMA adalah penghinaan yang menyerang secara pribadi ibu Fatmawati Rusdi. Menurutnya adalah merupakan masuk perbuatan pidana.
"Saya kira karena ini, pelecehan salah seorang perempuan, kita tau bahwa ini termasuk bagian kepada kekerasan saya kira, kekerasan verbal yang dilakukan dan itu kemudian jauh dari unsur-unsur etika.
Baca juga:
- Debat Pilkada Makassar: Appi-Rahman ‘Serang’ Danny Pomanto soal Label Makassar Korup, Fatmawati Beberkan Penghargaan
- Lagi Ramai, Paslon Pilkada Makassar Appi-Rahman dan Deng Ical-Fadli Ananda Klaim Unggul Lewat Polling
- Debat Pilkada Makassar: Pantun Kompak DILAN Penutup Manis Debat, Appi-Rahman Tetap Singgung Danny Pomanto
Sementara itu, Fatmawati Rusdi merespons pelecehan seksual secara verbal yang dialaminya. Fatmawati Rusdi merupakan satu-satunya perempuan di bursa kontestan Pilkada Makassar ini.
"Kita boleh dihina dan dilecehkan. Tapi senyum kebahagiaan dan semangat pengabdian jangan pernah kendor. Teruslah di jalur kebaikan. Salama'ki!" tulis Fatma dalam postingan fotonya di akun Instagram.
Fatmawati menjadi korban pelecehan verbal perempuan yang diduga kuat diumbar oleh salah satu pendukung kandidat lainnya. Hal ini terjadi saat debat publik putaran kedua Pilkada Makassar berlangsung.
Pelecehan verbal tersebut muncul dalam bentuk komentar negatif dan tidak senonoh yang ditujukan kepada Fatma di grup aplikasi pesan WhatsApp 'Cerita Pilkada'. Tertulis kalimat yang melecehkan perempuan.