Ungkap Jumlah Prajuritnya yang Tewas di Ukraina, Menhan Rusia Nilai Mobilisasi Bantu Konsolidasikan Wilayah di Belakang Garis Depan

JAKARTA - Untuk pertama kalinya Menteri Pertahanan Rusia memperbaharui jumlah militernya yang tewas di Ukraina, menyebut mobilisasi membantu konsolidasi wilayah, tetapi sejumlah hal tetap menjadi perhatian.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam pidatonya di televisi menyebut, negara itu akan menyiapkan 300.000 pasukan cadangan untuk mendukung kampanye militer di Ukraina.

Dalam pembaruan pertama Moskow tentang jumlah korban pertempuran hampir enam bulan, Menteri Shoigu mengatakan 5.397 tentara Rusia telah tewas sejak awal konflik, melansir Reuters 21 September.

Shoigu menepis pernyataan Kyiv dan Barat, bahwa Rusia telah menderita kerugian besar dalam kampanye tujuh bulannya, mengatakan 90 persen tentara Rusia yang terluka telah kembali ke garis depan.

Ini adalah pertama kalinya Rusia memberikan angka kematian resmi sejak 25 Maret, ketika dikatakan 1.351 prajurit tewas.

Sebelumnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan Agustus lalu, mereka percaya antara 70.000 dan 80.000 personel Rusia telah tewas atau terluka. Pada Bulan Juli, mereka memperkirakan korban tewas Rusia sekitar 15.000.

Pada saat yang sama, Menteri Shoigu mengatakan Rusia memiliki 25 juta pejuang potensial yang tersedia.

Sementara itu, keputusan yang diterbitkan di situs web Kremlin mengatakan, mobilisasi itu hanya akan berlaku untuk pasukan cadangan dengan pengalaman militer sebelumnya.

Menhan mengatakan ini berarti sekitar 300.000 orang. Dia mengatakan, mereka akan diberikan pelatihan tambahan sebelum dikerahkan ke Ukraina. Dan, mereka tidak akan menyertakan siswa atau mereka yang hanya bertugas sebagai wajib militer.

Menariknya, Menteri Shoigu mengatakan mobilisasi akan membantu Rusia "mengonsolidasikan" wilayah yang dipegangnya di belakang garis depan 1.000 km (600 mil) di Ukraina.

Diketahui, Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua dalam pidato televisi pagi hari, dengan mengatakan tenaga tambahan diperlukan untuk memenangkan perang tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga para pendukung Baratnya.