Nilainya Rp849,3 Miliar, Wagub NTT Pastikan Bantuan Bencana Seroja Tetap Didistribusikan
NTT - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi memastikan bantuan penanganan bencana badai Siklon Tropis Seroja tetap disalurkan sesuai sasaran. Penerima manfaat yang telah terdata dipastikan akan mendapatkan bantuan.
"Pemerintah tetap akan menyalurkan bantuan korban bencana Seroja. Ada uang dari pemerintah pusat sehingga tetap disalurkan," katanya ketika dikonfirmasi, dikutip dari Antara, Senin 19 September.
Nae Soi mengatakannya untuk menanggapi isu di tengah masyarakat tentang kelanjutan dana bantuan penanganan bencana badai Siklon Tropis Seroja di NTT yang terjadi pada April 2021.
NTT mendapat bantuan dana senilai Rp849,3 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperbaiki puluhan ribu rumah yang rusak akibat bencana tersebut.
Nae Soi menyebutkan, nilai bantuan yang disalurkan sesuai dengan kriteria kerusakan rumah yang sudah ditentukan dengan kategori rusak ringan, sedang, dan berat.
Ia mengakui, dalam proses penyaluran bantuan juga mengalami persoalan yang kompleks di lapangan, seperti kesengajaan oknum masyarakat untuk memanipulasi kondisi kerusakan.
"Laporan dari daerah menyebutkan ada oknum masyarakat yang rumahnya mengalami rusak ringan tapi dibikin rusak lagi supaya bisa dapat bantuan lebih banyak. Misalnya ada rumah yang satu atau dua seng terbuka, dibuka lagi tambah sehingga terkesan mengalami rusak berat. Ini yang jadi soal di lapangan," katanya.
Baca juga:
- Legislator PKB: Bjorka Asli Terbahak-bahak Menghina Pemerintah yang Gagal Melacaknya
- KPK Didesak Hentikan Pengusutan Kasus Korupsi Bupati Mimika, MAKI: Hukum Tak Boleh Kalah dengan Massa
- Kabareskrim Bantah Pernyataan Kamaruddin Soal Ferdy Sambo Nikah dengan 'Si Cantik'
- PDIP Sebut SBY Lebay Karena Tuding Pemilu Diatur Hanya 2 Paslon
Di sisi lain, kata dia, ada kemungkinan juga aparat pemerintah daerah tidak turun langsung dan memeriksa secara jelas dampak kerusakan rumah warga.
Meski demikian, Nae Soi bilang pemerintah telah mengantongi data penerima bantuan berdasarkan kondisi riil di lapangan sehingga bantuan yang disalurkan tepat sesuai sasaran. "Masyarakat yang berhak yang sudah terdata tetap akan mendapatkan bantuan yang prosesnya terus bergerak di lapangan," tandasnya.