Pasca Ethereum Beralih ke PoS, Komunitas Kripto Pertanyakan ETH Sekuritas atau Bukan
JAKARTA – Beberapa hari lalu, Ethereum telah merampungkan transisinya dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS) dalam waktu kurang dari 24 jam. Beralihnya ETH dari PoW ke PoS ini mulai diperdebatkan oleh komunitas kripto terkait apakah kripto nomor dua setelah Bitcoin itu akan masuk ke dalam kategori sekuritas atau tidak.
Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler, sempat menyatakan bahwa mata uang kripto yang memungkinkan staking dapat memenuhi syarat sebagai sekuritas di bawah uji Howey.
Gensler mengeluarkan pernyataan tersebut pasca sidang kongres di mana dia menegaskan keyakinannya bahwa sebagian besar aset kripto adalah sekuritas. Dia menyatakan bahwa itu akan terlebih dahulu diuji dalam tes Howey.
“Dari perspektif koin, itu adalah indikasi lain bahwa di bawah tes Howey, publik yang berinvestasi mengantisipasi keuntungan berdasarkan upaya orang lain,” ujak Gensler dikutip dari CryptoSlate.
Selanjutnya dia, memaparkan bahwa perantara seperti pertukaran kripto yang menawarkan layanan staking atau menawarkan layanan yang mirip dengan peminjaman bahkan jika ada perubahan dalam pelabelan.
Baca juga:
- Harga BTC Rontok, Perusahaan Penambangan Bitcoin Pontang-Panting!
- Kasus Ripple Berlarut-larut, Kemesraan SEC dengan Ethereum Jadi Sorotan
- Kriteria Koin Sekuritas Belum Jelas, Ketua SEC Gary Gensler Desak Proyek Kripto untuk Mendaftar ke Regulator
- The Merge Ethereum, Apa Dampaknya Bagi Penambang dan Holder ETH?
Tuai Beragam Perdebatan Terkait Ethereum
Pernyataan Gensler di atas, meski kurang spesifik mengindikasikan bahwa ETH berpotensi dimasukkan ke dalam kategori sekuritas. Dengan transisi ke PoS, Ethereum bergabung ke dalam jajaran blockchain lain yang memiliki kemampuan smart contract dan menawarkan layanan staking untuk mengamankan jaringan.
Seorang penasihat strategi di VanECK, Gabor Gurbacs menyatakan bawhwa migrasi Ethereum ke PoS dapat menarik perhatian rergulator.
Ketua SEC mengatakan sistem yang digunakan oleh Ethereum setelah pembaruan perangkat lunak dapat memicu undang-undang sekuritas. Secara harfiah diterbitkan pada hari 1 dari fork/gabungan. Saya telah mengatakan ini selama lebih dari 6 tahun bahwa transisi POW ke POS dapat menarik perhatian regulator,” ujar Gurbacs, 15 September 2022.
“Untuk lebih jelasnya, saya tidak mengatakan bahwa ETH adalah sekuritas karena model Proof-of-Work, tetapi regulator berbicara tentang staking dalam konteks dividen yang jika salah satu fitur dari apa yang disebut undang-undang sekuritas sebagai "perusahaan umum". Ada faktor lain dalam tes Howey juga,” tambahnya.
Selain itu, Adam Cochram melontarkan kritikan keras dengan menyatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan ketua SEC itu adalah “FUD tak berdasar dari entitas yang tidak memahami teknologi, atau mengabaikan elemen hukum.” Dengan komentar Gensler hari ini, pertanyaan terkait “Apakah staking Ether (bisa disebut) sebagai sekuritas?” telah meningkat lagi.
“Saya pikir itu adalah FUD yang tidak berdasar dari entitas yang tidak memahami teknologi, atau mengabaikan elemen hukum,” ujar Adam Cochran.
Organisasi advokasi Crypto Coin Center dalam posting blog 15 September, berpendapat bahwa transisi Ethereum ke PoS seharusnya tidak mempengaruhi klasifikasinya. Organisasi nirlaba itu mengatakan perbedaan teknologi antara PoW dan PoS tidak memerlukan perlakuan yang berbeda, dengan mengatakan “realitas ekonomi dari memvalidasi jaringna melalui penambangan dan memvalidasi jaringan melalui staking adalah sama.”
“(Rata-rata) orang mungkin tidak mengerti mengapa, tetapi Ethereum sekarang adalah sekuritas yang tidak terdaftar,” kata Timothy Peterson, seorang manajer investasi.