Sehari Sebelum Sidang Putusan, Pria Ini Bunuh Wanita yang Melaporkannya Melakukan Penguntitan
JAKARTA - Polisi menangkap seorang pria yang diduga melakukan pembunuhan terhadap rekan kerja wanitanya, yang melaporkannya dalam kasus penguntitan, di sebuah toilet stasiun kereta bawah tanah.
Pegawai Seoul Metro, bermarga Jeon (31), diduga menikam korban berusia 20-an hingga tewas di toilet wanita di Stasiun Sindang di Jalur No. 2, Seoul, Korea Selatan pada Rabu malam.
Dia ditangkap di tempat kejadian oleh pekerja kereta bawah tanah lainnya dan warga biasa, kemudian diserahkan ke polisi sekitar jam 9 malam waktu setempat, melansir Korea Times 15 September.
Korban penikaman sempat meminta bantuan, dengan menekan bel darurat di kamar kecil. Dia dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan henti jantung, dinyatakan meninggal 2 1/2 jam kemudian.
Polisi mengatakan tersangka, mengenakan penutup rambut sekali pakai, mengintai di stasiun selama sekitar 70 menit sebelum melihat, mengikuti dan membunuh korban.
Jeon mengatakan kepada polisi, dia telah merencanakan kejahatan untuk waktu yang lama dan telah memperoleh senjata sebelumnya.
Pembunuhan itu terjadi satu hari sebelum pengadilan memutuskan untuk menghukumnya atas tuduhan penguntitan yang dilakukan terhadap korban.
Sebelumnya, korban diketahui telah mengajukan dua pengaduan penguntitan terhadapnya. Jeon kemudian didakwa pada Bulan Februari dan Juli.
Lebih lanjut, Jeon dan korban dikatakan sudah saling kenal, sejak mereka memasuki Seoul Metro di tahun yang sama.
Baca juga:
- Presiden Xi dan Putin Bertemu di Uzbekistan, Kapal Perang Rusia Patroli Bersama China di Samudra Pasifik
- Rusia Bangun Perisai Sanitasi, Presiden Putin: Lindungi dari Ancaman Biologi
- Polisi Tangkap Wanita Terkait Mayat Dua Anak Dalam Koper yang Ditemukan di Selandia Baru
- Jepang Bakal Luncurkan Vaksinasi Booster Varian Omicron Mulai Pekan Depan, Gratis
Sementara itu, para pejabat mengatakan Jeon sebelumnya telah dibebaskan dari tugas, setelah secara ilegal merekam wanita.
Polisi berencana untuk mengajukan surat perintah penangkapan resmi untuknya di kemudian hari, tambah para pejabat.