Waskita Karya Garap Proyek Tambang Amman Mineral Senilai Rp262 M

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) mendapat kepercayaan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk membangun kawasan pertambangan yang berlokasi di Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Nilai kontrak proyek ini yakni sebesar Rp262 milliar. Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan Copper Concentrator Infrastructure.

Dalam kontrak perjanjian pekerjaan pembangunan kawasan tambang ini dibutuhkan waktu pelaksanaan selama 23 bulan dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024 dan untuk ruang lingkup pekerjaan Waskita meliputi Preparation Work, Earth Work, Concrete Work.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan, walau proyek tambang ini adalah hal yang baru bagi perseroan. Namun, ia optimistis emiten berkode saham WSKT ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

"Diharapkan semoga proyek pekerjaan ini bisa selesai dengan tepat waktu walaupun pekerjaan pembangunan kawasan tambang perdana bagi Waskita," ujar Novianto, dikutip Rabu, 14 September.

Kata Novianto, perseroan akan mengambil peran dalam pembangunan kawasan pertambangan (mining) seperti pondasi, concrete, dan civil works lainnya, karena proyek ini akan menjadi proyek pionir Waskita di wilayah tambang.

"Melalui kerja sama ini, diharapkan proyek ini dapat menambah portofolio Waskita serta dipercaya pada pekerjaan di wilayah pertambangan lainnya," tutur Novianto.

Diketahui, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) adalah perusahaan pertambangan yang mengoperasikan 25.000 ha tambang tembaga dan emas yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara, Indonesia.

Batu Hijau merupakan lokasi tambang yang dikelola PT AMNT, memiliki fasilitas pengolahan dengan kapasitas 120.000 TPD, fasilitas penggilingan, fasilitas pipa perakitan untuk pengelolaan tailing, pergudangan, 158 MW powerplant batu bara, pelabuhan dengan terminal feri, layanan udara, dan situs kota untuk perumahan dan sekolah.