Pemko Banda Aceh Tambah Reservoir Atasi Masalah Air Bersih

BANDA ACEH - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh menambah reservoir atau penampungan air baru dalam rangka mengatasi masalah air bersih dan memaksimalkan pelayanan air bersih untuk masyarakat setempat.

"Kita terus berupaya menambah reservoir baru, sehingga tempat penampungan air baku nantinya mencukupi," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, di Banda Aceh dilansir ANTARA, Selasa, 13 September.

Hal itu disampaikan Bakri Siddiq saat kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke unit Water Treatment Plant (WTP) Perumdam Tirta Daroy di kawasan Lambaro, Aceh Besar.

Bakri menyampaikan sejak dirinya menjadi Pj Wali Kota Banda Aceh banyak warga yang mengeluh terkait permasalahan air bersih baik via WhatsApp maupun secara langsung, khususnya dari warga Lambaro Skep dan Lampulo.

"Dua bulan lalu saya juga pernah datang kemari dan telah menyampaikan ke beberapa instruksi mengenai perbaikan pelayanan kepada jajaran direksi. Hari ini saya ingin melihat sejauh mana progresnya," ujarnya.

Bakri menyebutkan, produksi air di WTP Lambaro memang sudah memadai, dari kapasitas maksimal 800 liter per detik, saat ini telah mencapai 700 liter per detik atau meningkat 100 liter per detik dibanding rata-rata sebelumnya 600 liter per detik.

Seharusnya, kata Bakri, debit air yang bertambah berbanding lurus dengan pelayanan kepada masyarakat, sehingga keluhan bisa berkurang.

Meski demikian, Bakri melihat reservoir yang tersedia saat ini juga belum cukup karena debit air baku yang masih fluktuatif untuk Banda Aceh, bergantung pada bendungan karet plus air pasang, maka sudah seharusnya dilakukan penambahan.

"Ke depan kita upayakan lahan kosong untuk reservoir penampungan air baku. Sehingga stok/debit air baku kita selalu tersedia, seperti yang telah diterapkan di Surabaya," ujar Bakri Siddiq.