93 Paus Pilot Terdampar di Kepulauan Chatham, Selandia Baru

JAKARTA - Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) mengumumkan kasus terdampar 93 paus pilot dan tiga lumba-lumba di Kepulauan Chatham, Selandia Baru pada Rabu, 25 November. Upaya penyelamatan segera dilakukan DOC untuk meminimalisir kematian paus dan lumba-lumba.

Melansir Reuters, DOC menduga insiden terdamparnya paus dan lumba-lumba telah terjadi sejak hari Minggu. Akan tetapi, mereka baru diinfokan pada hari ini, Rabu, 25 November oleh nelayan setempat. Karenanya, upaya penyelamatan terhambat, khususnya karena hewan laut itu terdampar di kawasan terpencil.

“Hanya 26 paus yang masih hidup pada saat ini, sebagian besar dari mereka tampak sangat lemah, dan karena kondisi laut yang ganas dan hampir pasti ada hiu putih besar di dalam air yang dibawa oleh makhluk terdampar ini,” kata salah seorang tim penyelamat, Jemma Welch.

Sebelumnya, peristiwa terdampar massal hewan laut terparah pernah terjadi pada 1918. Kala itu, paus pilot mati karena terdampar.

Peristiwa terdampar itu menjadi yang paling parah terjadi di Selandia Baru. Apalagi, penyebab terdamparnya paus telah membingungkan banyak ahli biologi selama bertahun-tahun.

Sementara itu, negara tetangga Selandia Baru, Australia, pada September lalu mencatat 270 paus pilot yang terdampar di Pulau Tasmania. Ahli kelautan setempat menyakini alasan terdamparnya paus karena banyak penyabab, salah satu masalah kesalahan navigasi.