SEC Thailand Resmi Laporkan Zipmex ke Polisi
JAKARTA – Bursa kripto Zipmex yang beberapa waktu lalu menangguhkan penarikan dana milik pengguna, baru-baru ini dilaporkan Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) ke pihak berwajib. Regulator secara resmi mengajukan pengaduan ke kepolisian atas Zipmex terkait ketidakpatuhan.
Perusahaan perdagangan kripto terkemuka di Asia Pasifik tersebut telah beroperasi di sejumlah negara termasuk Singapura, Indonesia, Thailand, dan Australia. Menurut pernyataan dari pihak SEC, pihaknya telah melaporkan eksekutif perusahaan yakni CEO Zipmex Thailand, Eklarp Yimwilai, ke Markas Besar Investigasi Kejahatan Teknologi.
Menurut laporan DailyCoin, kasus ini telah didaftarkan ke Kepolisian Kerajaan Thailand (AMC) karena ketidakpatuhan di bawah Undang-Undang Aset Digital. Di bawah undang-undang tersebut, perusahaan dan para eksekutifnya telah diperintahkan untuk mengirim informasi ke dompet kripto, yang digunakan untuk menyimpan aset pelanggan dan rincian tentang transfer atau penarikan aset digital.
Zipmex dan Eklarp dianggap bertanggung jawab karena tidak mengirimkan informasi kepada pihak berwenang dalam waktu yang ditentukan. Lebih lanjut, SEC mengatakan bahwa setelah menerima pemberitahuan dari pejabat, pihak Zipmex hanya menyampaikan sebagian informasi yang tidak lengkap kepada SEC.
Selain itu, perusahaan juga terlambat menyerahkan informasi yang diminta. Tindakan tersebut diklaim sebagai ketidakpatuhan yang merupakan pelanggaran hukum berdasarkan Undang-Undang Aset Digital.
Baca juga:
Alasan Zipmex Tangguhkan Penarikan Dana Pengguna
Sebelumnya, Zipmex telah menangguhkan penarikan (withdrawal) dana pengguna platform pertukaran kripto dengan alasan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Ini merupakan dampak platform peminjaman kripto yang bermasalah, Babel Finance.
Dengan kolapsnya Babel Finance, Zipmex menelan kerugian sekitar 100 juta dolar AS di platform pinjaman kripto tersebut. Kendati begitu, Pengadilan Tinggi Singapura memberi putusan bahwa perusahaan mendapat perlindungan selama tiga bulan dari kreditor untuk merampungkan rencana pendanaan.
Pada pertengahan bulan lalu, para pemegang saham dan investor di Zipmex mendesak CEO Marcus Lim untuk mundur dari kursi jabatannya. Lim juga diketahui memiliki 25 persen saham perusahaan. Di sisi lain, tim manajemen Zipmex tengah berupaya keras memulihkan perusahaan yang berdampak positif bagi pengguna platform. Zipmex telah mengizinkan para penggunanya menarik sejumlah token dari platform.
Penurunan market kripto dalam beberapa bulan terakhir yang diawali oleh keruntuhan LUNA pada Mei lalu telah memberikan efek domino bagi perusahaan kripto lainnya, termasuk Three Arrows Capital dan Babel Finance, yang kemudian berdampak pada bursa kripto Zipmex.