Catat! Di Jabar Tak ada Polisi Bawa Senpi Saat Kawal Demo Tolak Kenaikan BBM

JAKARTA - Polda Jawa Barat memastikan personel yang bakal mengamankan unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak ada yang membawa senjata api.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan ada sekitar 14 titik aksi unjuk rasa oleh berbagai elemen masyarakat.

"Pengawalan itu tidak menggunakan senjata api sama sekali, jadi betul-betul humanis kita laksanakan," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 September dinukil dari Antara.

Untuk di Kota Bandung, ada dua titik aksi; Gedung Sate dan Gedung DPRD Jawa Barat. Lalu di Kota Bogor pun menurutnya ada dua titik aksi.

Selanjutnya di berbagai kabupaten dan kota lain yang menggelar aksi di satu titik yakni di Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, dan Kabupaten Purwakarta.

Kini di sejumlah titik tersebut menurutnya telah disiagakan personel untuk melakukan pengamanan. Dia pun berharap massa yang melakukan aksi agar menyampaikan aspirasinya dengan tertib.

Jangan sampai, kata dia, aksi yang digelar masyarakat itu berujung anarkis hingga mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Ini merupakan dinamika sosial yang terjadi, kebijakan ini juga harus bisa diterima masyarakat agar masyarakat bisa menjalani kondisi sosialnya lebih baik," kata Ibrahim.

Selasa 6 September kemarin, sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.

Massa mulai mendatangi lokasi aksi tersebut sekira pukul 14.00 WIB untuk menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga BBM. Kemudian massa membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB dan dilanjutkan menggelar aksi di Jalan Ir H Djuanda.