Demo Mahasiswa di Jember Singgung Nihilnya Peran Pemerintah Terhadap Penikmat BBM Subsidi Kelas Menengah Atas
JEMBER - Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen kampus demonstrasi di bundaran DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa 6 September. Massa mengkritisi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
Massa mahasiswa lebih dahulu longmarch dari jalan kembar Kampus Universitas Jember menuju bundaran DPRD setempat dengan membawa sejumlah poster berisi nada protes kenaikan harga BBM.
"Kenaikan BBM berimbas negatif pada sektor perekonomian masyarakat dan pertumbuhan ekonomi rumah tangga," kata koordinator aksi David Rizal Firmansyah usai berorasi di bundaran DPRD Jember, dikutip dari Antara, Selasa 6 September.
Orator mengatakan, ada ketimpangan dalam pola konsumsi BBM subsidi berdasarkan data pengunaan pertalite dan bio solar. Dalam orasinya dia bilang BBM bersubsidi dikonsumsi 80 persen masyarakat kelas menengah atas sementara sisanya baru dinikmati kelas menengah ke bawah.
"Kondisi empiris tersebut menjadi sebuah perhatian khusus serta dilematis, terlebih keberadaan pemerintah sebagai principal dalam mengelola aspek kelembagaan pada aspek penyediaan BBM sebagai instrumen vital roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Massa mahasiswa juga meminta ada reformasi perpajakan dan mewujudkan pajak berkeadilan. Orator mengajak masyarakat mengawal kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Ada tujuh tuntutan yang kami serukan dalam unjuk rasa bersama berbagai elemen mahasiswa itu di antaranya meminta pemerintah tidak menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik, mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kinerja BPH migas, dan mendesak pemerintah untuk segera memberantas pemburu rente," katanya.
"Kami juga meminta komitmen anggota DPRD untuk menandatangani pakta integritas untuk menolak kenaikan harga BBM karena kebijakan itu jelas merugikan rakyat," sambungnya.
Baca juga:
Sementara Ketua DPRD Jember M. Itqon Syauqi berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus Jember itu kepada pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM.
"Aspirasi mahasiswa akan kami sampaikan melalui surat elektronik dan juga akan diserahkan secara langsung ke Kementerian ESDM, sehingga kami juga meneruskan pakta integritas kepada ketua fraksi untuk ditandatangani," tuturnya.
Unjuk rasa ratusan mahasiswa Jember dari elemen PMII, HMI, GMNI, IMM, KAMMI,LMND, dan KMHDI tersebut mendapat pengamanan secara ketat. Sebanyak 430 personel polisi disiagakan di sejumlah titik untuk mengamankan demonstrasi tersebut.