Tolak Kenaikan BBM Subsidi, Gerindra: Negara Masih Mampu Subsidi Rakyat yang Ekonominya Pas-Pasan
JAKARTA - Partai Gerindra menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, berharap Presiden Joko Widodo bisa menunda kenaikan harga BBM.
Apalagi, menurut Muzani, sudah ada kenaikan sejumlah bahan pokok seiring dengan rencana kenaikan BBM. Apabila harga BBM dinaikkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi, dan daya beli masyarakat menurun.
“Kami merasa jika negara masih memiliki kekuatan untuk tidak menaikan BBM, dan keuangan negara kita masih mampu menahan itu," ujar Muzani kepada wartawan, Senin, 29 Agustus.
"Maka kami berharap BBM tidak dinaikan dan pemerintah menyubsidi rakyat-rakyat kecil, mensubsidi rakyat yang perekonomiannya pas-pasan,” lanjutnya.
Sejauh ini, Wakil Ketua MPR RI Fraksi Gerindra ini mengatakan, pihaknya mengapresiasi Jokowi yang masih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Presiden kata Muzani, masih mempertimbangkan akan menaikan atau tidak BBM ini.
Baca juga:
- Irjen Ferdy Sambo: Mau Mundur dari Korps Bhayangkara Tapi Menolak Dipecat Tidak Hormat
- Kompolnas Optimistis Banding Ferdy Sambo yang Tak Terima Dipecat Ditolak
- Kata Kak Seto Sama Seperti Angelina Sondakh, Anak Bungsu Ferdy Sambo Tetap Butuh Pendampingan Putri Candrawathi
- Keterangan Putri Chandrawathi Sudah Lengkap, Komnas HAM Siapkan Laporan Serahkan ke Presiden Jokowi, DPR dan Kapolri
Pasalnya, kata Muzani, meski para menteri telah melaporkan bahwa biaya subsidi BBM telah mencapai Rp502 triliun dan sangat membebani APBN, namun Presiden Jokowi masih meminta untuk dikalkulasi ulang.
“Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” katanya.