Relawan "Pelat K" Temui Jokowi di Istana, Tak Ada Arahan Dukungan Capres 2024 karena Masih Pikirkan Persoalan Ekonomi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui relawan "Pelat K" di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan dibicarakan persoalan ekonomi, tumpang-tindih lahan, hingga dukungan pada 2024.
"Kalau kami sih bicarakan masalah ekonomi saat ini, ya. Bapak bercerita bahwa ekonomi saat ini ada banyak negara yang akan mengalami inflasi, tetapi Indonesia sampai saat ini mempertahankan supaya tidak ada inflasi," kata Haidar, salah satu perwakilan relawan Pelat K di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 26 Agustus.
Ada sekitar 32 orang relawan Pelat K yang berasal dari enam kabupaten, yaitu Jepara, Blora, Pati, Grobogan, Rembang, dan Kudus. Penanggung jawab relawan Plat K adalah Aan Rochayanto yang juga ikut bertemu Presiden Jokowi.
"Contohnya Bapak (Presiden) menjelaskan di Eropa itu beli BBM antre, di Amerika beli bahan makanan sudah antre. Bapak menjelaskan kita hidup di Indonesia harus bersyukur, beli BBM tidak mengantre, masih disubsidi pemerintah. Beli makanan kita masih bisa normal. Itulah yang kami bahas dengan Bapak," sambujng Haidar.
Haidar mengaku menjadi sukarelawan dari perwakilan ekonomi kreatif.
"Kalau kami dari relawan, dari saudara-saudara di Blora, menginginkan Bapak Jokowi menyelesaikan tumpang-tindih masalah tanah, sengketa lahan. Jadi, ada beberapa lahan itu menjadi sengketa antara masyarakat dan pemerintah kabupaten," ungkap Haidar.
Haidar menyebut di Jepara juga mengalami kesulitan akses, khususnya dia dan para pengusaha mebel supaya memiliki akses jalur lingkar atau jalan tol menuju ke Jepara.
Sedangkan terkait dengan dukungan untuk 2024, Haidar menyebut sukarelawan akan tetap mendukung apa pun pilihan Presiden Jokowi.
"Namanya relawan, ya, pasti satu komando dengan Pak Jokowi. Apa pun yang dipilih Bapak, mendukung atau tidak mendukung, kita akan satu komando dengan Pak Jokowi," kata Haidar.
Baca juga:
- Pemecatan Ferdy Sambo Bakal Dipimpin Langsung Presiden Jokowi
- Irjen Ferdy Sambo: Mau Mundur dari Korps Bhayangkara Tapi Menolak Dipecat Tidak Hormat
- Muncul Lagi Laporan ke MKD Soal Politisi PKS Aboe Bakar Tentang Suara 'Sayang' Saat Rapat dengan Kapolri
- Tak Terima Dipecat Irjen Ferdy Sambo Banding, Putusan Nantinya Final Tak Bisa PK Meski Diatur Perpol
Haidar mengaku tidak ada arahan dari Presiden Jokowi mengenai dukungan kepada salah satu calon presiden tertentu.
"Bapak tidak ada arahan-arahan ke siapa-siapa. Pokoknya ojo kesusulah, tidak usah terburu-buru. Kita itu sekarang selesaikan dahulu permasalahan ekonomi, baru kita pikir lain-lain," ujarnya.
"Masalah ekonomi itu belum selesai kata beliau. Kita selesaikan dahulu biar masyarakat nyaman, bahagia semua, cari BBM tidak sulit, terus cari makan tidak sulit, itu 'kan yang diinginkan masyarakat, masih bisa makan, transportasi lebih mudah,” sambung dia.
Presiden Jokowi, kata Haidar, tidak menjelaskan arahan politik apa pun.
"Tidak ada arahan, tetapi kami dari relawan sendiri yang tentukan kami akan ikut satu komando dengan Pak Jokowi," ungkap Haidar.