Meksiko jadi Negara Keempat dengan Kematian COVID-19 Melebihi 100 Ribu

JAKARTA - Meksiko jadi negara keempat di dunia yang mengonfirmasi telah melampaui 100 ribu kematian akibat COVID-19. Negara paling banyak catatkan kematian adalah Amerika Serikat (AS), lalu Brasil di peringkat dua, dan India di peringkat tiga.

Melansir CNA, Jumat, 20 November, Direktur Epidemiologi Meksiko, Jose Luis Alomia Zegarra mengungkap Meksiko kini tercatat telah mencapai angka 100.104 kematian karena virus dari Wuhan. Jumlah tersebut didapat beriringan dengan jumlah penularan COVID-19 di Meksiko yang sudah mencapai angka satu juta kasus.

Jose menambahkan kurang tegasnya pemerintah dan banyaknya rumah sakit yang kekurangan dana menjadikan penanganan COVID-19 begitu buruk di Meksiko. Bahkan, pemerintah Meksiko menyebut data kematian yang dikonfirmasi hanya sebagian kecil dari jumlah kematian yang sebenarnya. Sebab, jumlah tes COVID-19 tak dilakukan secara masif.

Buruknya penanganan COVID-19 diperparah dengan keengganan pemerintah mengeluarkan dana tambahan untuk penanganan COVID-19 dan memberikan bantuan kepada warganya selama pandemi. Akibatnya, di awal-awal pandemi, banyak dari orang Meksiko yang lebih memilih keluar bekerja dibanding harus berada di rumah mengikuti anjuran pemerintah.

Sementara itu, usia rata dari mereka yang meninggal adalah 64 tahun. Sementara, kota yang jadi penyumbang kematian terbanyak adalah Ibu Kota, Mexico City, wilayah yang jadi rumah bagi 20 juta warga Meksiko.

"Di Meksiko, kurva tidak pernah datar. Dan hari ini tidak ada pengurangan cepat kasus yang dapat dilihat,” Lia Limon Garcia, mantan anggota kongres oposisi yang tampak geram dengan pemerintahan Presiden Andrés Manuel López Obrador.

>