Jumlah Kasus COVID-19 Capai Satu Juta Perminggu, WHO Peringatkan Kelangkaan Konsentrat Oksigen
Ilustrasi (Sumber: Julia Lobkova/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Penambahan kasus COVID-19 mencapai satu juta orang perminggu di seluruh dunia saat ini. Dampaknya, Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperingatkan, bahwa rumah sakit akan kekurangan konsentrator oksigen yang dibutuhkan untuk menopang pasien COVID-19. 

"Saat ini banyak negara yang kesulitan memperoleh konsentrator oksigen," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip The Guardian. "Permintaan saat ini melebihi pasokan yang ada," katanya. 

Tedros mengatakan WHO telah membeli 14.000 konsentrator oksigen yang rencananya akan dikirim ke 120 negara dalam beberapa minggu mendatang. WHO juga bilang 170.000 konsentrat sedang diusahakan tersedia dalam enam bulan ke depan. 

Per Kamis, total kasus COVID-19 di dunia mencapai 9,4 juta orang. WHO memperkirakan infeksi global akan melebihi 10 juta kasus pada akhir minggu ini. Sejauh ini setidaknya 480.000 orang telah meninggal akibat virus corona baru.

Sementara itu, Amerika Serikat mencatatkan lonjakan kasus tertinggi kedua dalam 24 jam sebanyak 34.700 kasus baru. Data yang dirilis Universitas Oxford ini mencatat data tertinggi kedua sejak 26 April. Saat itu jumlah lonjakan jumlah kasus dalam satu hari mencapai 48.529.

Para peneliti dari Universitas Washington Institut Metirik Kesehatan dan Evaluasi memperkirakan bahwa kematian akibat COVID-19 di AS akan mencapai 180.000 pada 1 Oktober. Jumlah itu naik dari jumlah saat ini sebanyak 121.969.

Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan banyak negara Amerika Latin mengalami peningkatan kasus mencapai 25 persen sampai 50 persen dalam sepekan terakhir. "Situasi (pandemi) di Amerika secara umum masih berkembang, belum mencapai puncaknya dan kemungkinan masih akan terus berkembang," kata Ryan. 

Meksiko misalnya, sejauh ini mencatatkan kasus kematian COVID-19 tertinggi kedua dengan 947 kasus pada Rabu. Korban harian tertinggi tercatat pada 3 Juni dengan 1.092 kematian.