Pengusaha Pantai Gading Buat Smartphone dengan Perintah Suara dalam 16 Bahasa Lokal, Solusi bagi Pengguna Buta Huruf
JAKARTA - Seorang pengusaha di Pantai Gading telah menciptakan smartphone buatan lokal pertama di negara itu. Pembuatan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dengan perintah suara dalam bahasa lokal bagi pengguna yang tidak dapat membaca dan menulis.
Telepon, yang disebut "Open G", mulai dijual bulan lalu di negara Afrika Barat itu. Ponsel cerdas ini dapat memahami perintah dan merespons dalam 16 dari sekitar 60 bahasa lisan yang ada di Pantai Gading, termasuk bahasa Dioula, Senoufo, dan Bété.
Baca juga:
- Google Wallet Kini Tersedia di Afrika Selatan, Persaingan Sistem Pembayaran Nirsentuh Makin Marak
- Sambut Penayangan Pertama House of the Dragon, Snap dan HBO Max Luncurkan Pengalaman AR untuk Pengguna Snapchat
- Meta Luncurkan Aplikasi WhatsApp Asli untuk Windows dan Mac
- Apple Inc, Segera Produksi Apple Watch dan MacBook di Vietnam
Sang pembuat Alain Capo-Chichi, mengatakan bahwa dia ingin membuat telepon untuk membantu orang-orang seperti orang tuanya sendiri, yang buta huruf, dengan melengkapi ponsel itu dengan fitur seperti mentransfer uang dan mengirim pesan.
"Di Afrika masalah yang kita miliki adalah membaca dan menulis tidak dapat diakses oleh semua orang," katanya. "Orang-orang dapat menggunakan smartphone mereka dengan lebih mudah hanya dengan berbicara kepada mereka."
Ini merupakan sebuah terobosan besar, mengingat banyak ponsel lebih ditujukan dan dioperasikan dengan bahasa tulisan. Lewat Smartphone ini maka digitalisasi di Pantai Gading diharapkan menjadi semakin baik.