Harga Telur Melonjak Rp30 Ribu per Kg, Walkot Surabaya Eri Cahyadi Siapkan Operasi Pasar
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional. Salah satunya dengan cara melakukan monitoring terkait ketersediaan kebutuhan bahan pokok untuk mencegah kelangkahan maupun lonjakan harga di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan segera melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi hal itu. Sebab terjadi kenaikan harga telur ayam di sejumlah daerah di Indonesia.
Sedangkan di Kota Surabaya, harga telur ayam yang semula Rp26.000 per kilogram, kini telah mencapai Rp30.000 per kilogram.
"Sepertinya ini (kenaikan) tertinggi, tetapi saya sudah meminta Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Peradagangan (Dinkopdag) melakukan pengecekan. Sehingga kita menggelar Operasi Pasar seperti biasanya," kata Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu, 24 Agustus.
Operasi pasar tersebut digelar untuk mencari penyebab lonjakan harga telur maupun bahan pokok yang lainnya.
"Agar tidak ada harga naik atau ketinggian. Kita cari penyebabnya dan indikasinya, kenapa kok tiba-tiba naik secara mendadak begini," katanya.
Baca juga:
- Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Misteri, Kapolri Bakal Dalami Keterangan Istri Irjen Ferdy Sambo
- Dugaan Obstruction of Justice di Kasus Brigadir J Makin Banyak, Kapolri: Sudah 97 Anggota Diperiksa
- Kapolri Akui Setelah 'Gerbong' Irjen Ferdy Sambo Dimutasi Besar-besaran, Penyidikan Kasus Kematian Brigadir J Jadi Lancar
- PDIP Sebut Perpecahan Dua Geng Anak Buah Anies Bikin Kerja ASN Tak Efektif
Karenanya, Dinkopdag Kota Surabaya tengah menyiapkan Operasi Pasar di setiap kelurahan di Kota Pahlawan.
"Insyaallah kita lihat hari ini, karena masalah apa? Sehingga kita akan segera adakan Operasi Pasar," ujarnya.
Pengecekan harga sambung Eri Cahyadii juga dilakukan melalui Operasi Pasar. Agar bisa mengantisipasi lonjakan bahan pokok di Kota Surabaya.
"Ini yang harus kita antisipasi dulu. Maka saya minta cek, sehingga kalau yang lainnya belum sempat naik, kita sudah lakukan Operasi Pasar," katanya.
Pelaksanaan Operasi Pasar bakal digelar bergantian di kelurahan. Hal ini untuk mencegah adanya pemborongan bahan pokok oleh warga setempat.
"Sehingga bisa tepat sasaran, agar tidak diborong. Kita lakukan berpindah di setiap kelurahan. Karena kalau telur mundak (naik), yang lainnya ikut naik," ujar Eri Cahyadi.