Mantan Insinyur Apple Mengaku Bersalah karena Mencuri Rahasia Dagang Teknologi Self-Driving

JAKARTA - Seorang mantan insinyur Apple Inc pada Senin, 22 Agustus mengaku bersalah atas pencurian rahasia dagang. Ia adalah salah satu dari dua orang yang dituduh mencuri rahasia dagang dari program mobil self-driving milik Apple yang baru lahir.

Jaksa federal AS menuduh bahwa Xiaolang Zhang mengunduh blue print dari teknologi self-driving Apple, setelah ia menyatakan niatnya untuk bekerja pada startup mobil self-driving di China. Ia kemudian memesan tiket penerbangan pada menit terakhir ke China. Namun dia ditangkap di bandara San Jose, setelah melewati pos pemeriksaan keamanan.

Xpeng, pabrik mobil listrik Cina di mana Zhang bergabung setelah meninggalkan Apple pada tahun 2018, mengatakan di akun Sina Weibo (aplikasi mirip Twitter), pada Selasa, 23 Agustus, bahwa perusahaan tidak memiliki perselisihan dengan Apple mengenai masalah ini. Mereka juga menyatakan tidak terlibat dan bertanggung jawab dalam kasus Zhang dalam bentuk apa pun.

Zhang awalnya mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut. Akan  tetapi menurut dokumen pengadilan pada Senin lalu, dia telah mencapai kesepakatan pembelaan dengan jaksa dan mengubah pembelaannya menjadi bersalah. Kesepakatan pembelaan ini disetujui dan hukuman akan ditetapkan untuknya pada  November nanti.

Pengacara Zhang mengkonfirmasi kesepakatan pembelaan tersebut. Namun ia menolak berkomentar lebih lanjut. Apple dan Departemen Kehakiman AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sementara Jizhong Chen, mantan insinyur Apple lainnya yang didakwa melakukan pencurian rahasia dagang, mengaku tidak bersalah. Dia akan disidang pada 29 Agustus nanti.

Aksi yang dilakukan oleh sejumlah insyinyur keturunan China ini juga menunjukkan semakin kuatnya dugaan bahwa Baijing selama ini berusaha keras mencuri teknologi maju dari perusahaan AS.