Tak Harus Kelas Bisnis, Moeldoko Tetap Enjoy Bepergian dengan Kelas Ekonomi

JAKARTA - Meski sebagai pejabat tinggi negara dan Kepala Staf Kepresidenan RI, bagi Dr. Moeldoko bepergian dengan pesawat kelas ekonomi tak masalah. Mungkin ada yang beranggapan mantan Panglima TNI wajar pergian dengan kelas bisnis. Namun yang dia dilakukan adalah memilih tempat duduk yang banyak digunakan orang biasa.

Seperti yang terpantau beberapa waktu lalu, ia sedang duduk di salah satu kursi kelas ekonomi. Saat itu ia asyik membaca pesan di telepon pintar dan merapikan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda.

Momen ini ia unggah di laman media sosial @dr_moeldoko. Di sisi foto ia sematkan tulisan:

"Menghabiskan waktu di pesawat saat kunjungan kerja, seringkali menjadi kemewahan tersendiri. Tak jarang keputusan penting bisa diambil saat ponsel dalam mode terbang, sehingga sejenak terbebas dari hiruk pikuk telpon, serta pesan singkat," tulisnya.

Moeldoko kerapkali terlibat pembciaraan dengan Presiden Jokowi membahas suatu persoalan. (Dok KSP)

"Meski hanya ada waktu satu atau dua jam, ini menjadi kesempatan membaca dokumen, laporan, hingga usulan-usulan yang sudah diunduh sebelumnya. Kemewahan itu pun segera berakhir, saat crew mengumumkan pesawat akan segera mendarat. Dan sudah jamak, saat meninggalkan bandara dan ponsel kembali dalam mode aktif, berondongan ratusan pesan dan panggilan tertunda harus segera saya layani," lanjutnya.

Postingan ini mendapat like dan komentar dari warganet. Pemilik akun @henryyosodiningrat mengucapkan kekagumannya. "Semoga senantiasa sehat Jenderal. Saya selalu kagum dan bangga 🙏🏻," begitu dia menuliskan komentarnya.

Saat berada di dalam pesawat Moeldoko meyempatkan mengecek pekerjaan. (Instagram @dr_moeldoko)

"Tetap semangat melayani masyarakat ya pak. Kami doakan sehat walafiat. Amin," begitu pemilik akun @boedyhartono berkomentar setelah menyaksikan foto ini.

Dalam urusan transportasi, Moeldoko ternyata lebih mengedepankan fungsi dari sebuah alat transportasi. Soal kenyamanan baginya nomor sekian. Karena itu meski bisa memilih tempat duduk di kelas yang lebih nyaman, itu tidak dilakukannya. Pilihannya pada kursi kelas ekonomi yang banyak digunakan rakyat jelata.