Jokowi Minta Setop Politik Identitas, Surya Paloh: Itu Pasti Ada Saja
JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut peringatan Presiden Joko Widodo agar ada lagi politik identitas pada Pemilu 2024 merupakan pesan moral bagi seluruh elemen bangsa.
"Itu pesan moral yang ditujukan kepada kita semua," ujar Surya Paloh saat menghadiri acara Sidang Tahunan MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus.
Menurutnya, politik identitas pasti selalu ada dalam setiap kontestasi demokrasi. "Politik identitas itu pasti ada saja," katanya.
Namun, Paloh menilai, politik identitas yang dimaksud Jokowi adalah politik yang menimbulkan perpecahan anak bangsa. Seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu.
"Politik identitas yang dimaksud beliau itu mungkin yang merusak ya, yang membenturkan semangat dan nilai persatuan kita dengan kepentingan kelompok identitas sendiri. Itu saya pikir pesan moralnya di sana. Jadi, semua pidatonya bagus," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan mendukung penuh persiapan Pemilu Serentak 2024 yang akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 14 Februari 2024.
"Ada pun tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU harus kita dukung sepenuhnya," ujar Jokowi dalam pidato sidang tahunan MPR.
Baca juga:
- Kamaruddin Simanjuntak Benar-benar Heran Ada Transaksi Mencurigakan di Rekening Brigadir J Saat Sudah Almarhum, Diduga Dikuasai Ferdy Sambo dkk
- Jokowi: Hukum Harus Ditegakkan Seadil-adilnya, Jangan Pandang Bulu!
- Bareskrim Polri Tangkap Kasat Narkoba Polres Karawang: Masuk Jaringan Narkotika Tempat Hiburan
- Presiden Zelensky: Dunia Kalah dari Terorisme Jika Tidak Bisa Mengambil Tindakan Tegas Seputar PLTN Zaporizhzhia
Kepala negara lantas mengingatkan agar Pemilu 2024 tidak lagi diwarnai polarisasi, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu.
"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat," kata Jokowi.