Penting Disimak! Harga BBM Pertalite Cs akan Naik Diganti dengan Bansos

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diketahui telah menyiapkan skema pemberian bantuan sosial (bansos) terbaru menyusul situasi perekonomian nasional yang masih dalam tekanan.

Salah satu yang paling anyar adalah terkait konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang telah mendekati level over limit.

Padahal, pemerintah sudah menggelontorkan sejumlah besar anggaran dari normalnya nilai subsidi di kisaran Rp100 triliun kini membengkak jadi Rp502 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatawarta menjelaskan, tingginya permintaan BBM bersubsidi tidak lepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat.

Selain itu, kenaikan harga BBM jenis nonsubsidi yang mengikuti mekanisme pasar mendorong masyarakat beralih ke bahan bakar yang lebih murah.

Isa juga memberi sinyal bahwa pemerintah masih tetap mengacu pada jumlah BBM bersubsidi yang telah ditetapkan sebelumnya dan belum berencana melakukan penambahan kuota.

Alhasil, opsi mengerek banderol BBM subsidi menjadi pilihan yang paling relevan disaat anggaran terus membengkak.

Sebagai gantinya, anak buah Sri Mulyani itu menerangkan jika pemerintah bakal memberikan bansos secara on targeted sebagai bantalan menjaga daya beli masyarakat.

Langkah berani pemerintah ini tidak lepas dari ‘lampu hijau’ DPR yang telah setuju menambah alokasi dana bansos sebesar Rp18,6 triliun beberapa waktu lalu sebagai bagian dari pendistribusian kenaikan penerimaan negara.

“Ya, itu salah satu kemungkinan penggunaan tambahan anggaran bansos Rp18,6 triliun (ketika dilakukan penyesuaian harga BBM subsidi),” ujar Isa ketika dihubungi VOI pada Jumat, 12 Agustus.

Isa sendiri memastikan pemerintah akan mencari momentum yang paling tepat untuk mengeksekusi penyaluran bansos yang erat kaitannya dengan kebijakan harga BBM.

"Kita akan cermati kapan waktu yang tepat untuk memberikan bansos ini karena anggarannya sudah tersedia. Mudah-mudahan cukup untuk merespon kenaikan harga dan sebagainya yang bisa terjadi sampai dengan akhir tahun ini,” kata dia.

Sebagai informasi, Pertamina melansir bahwa kuota solar subsidi untuk sepanjang 2022 adalah sebanyak 14,9 juta kilo liter.

Adapun, jumlah yang telah disalurkan sampai dengan akhir Juli telah mencapai 9,9 juta kilo liter.

Kondisi serupa juga terjadi pada BBM jenis pertalite yang sudah terserap 16,8 juta kilo liter dari kuota 23 juta kilo liter.