Setelah 'Lari' ke Singapura, Gotabaya Rajapaksa Kini Masuk ke Thailand
JAKARTA - Mantan Presiden yang digulingkan, Gotabaya Rajapaksa dibolehkan masuk ke Thailand merujuk permohonan Sri Lanka. Namun Gotabaya Rajapaksa tidak akan bisa lama.
Direktur Jenderal Departemen Penerangan dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat mengatakan, pertimbangan untuk mengizinkan Gotabaya masuk didasarkan pada hubungan baik dan lama antara kedua negara.
"Sebagai pemegang paspor diplomatik Sri Lanka, mantan presiden (Gotabaya) dapat masuk ke Thailand tanpa visa untuk jangka waktu 90 hari, sesuai dengan Perjanjian 2013 tentang Pembebasan Visa antara Thailand dan Sri Lanka," ujar dia dalam sebuah pernyataan, Rabu 10 Agustus.
“Masa tinggalnya bersifat sementara dengan tujuan perjalanan selanjutnya. Tidak ada suaka politik yang dicari,” kata Sangrat, saat dimintai komentar terkait laporan kepindahan Gotabaya ke Thailand dari Singapura.
Baca juga:
- Teruntuk Warga Sri Lanka, Singapura Pastikan Gotabaya Rajapaksa Tak Dapat Hak Istimewa
- Pengacara Rajapaksa Berkelit Supaya Bekas Presiden Sri Lanka itu Tak Perlu Hadir ke Pengadilan
- Sri Lanka Diterpa Krisis, Presiden China Xi Jinping Tawarkan Bantuan dan Dukungan Terbaik untuk Pemimpin Baru Ranil Wickremesinghe
- Bripka RR dan KM Tak Ikut Tembak Brigadir J, Kenapa Tetap Jadi Tersangka?
Namun, dia tidak mengungkapkan kapan Gotabaya akan memasuki kerajaan itu, tetapi media telah melaporkan bahwa dia diperkirakan akan tiba di Thailand pada Kamis (11/8).
Thailand akan menjadi negara Asia Tenggara kedua tempat berlindung sementara bagi Gotabaya.
Dia melarikan diri dari Sri Lanka menuju Singapura melalui Maladewa pada Juli lalu, di tengah protes massal atas krisis ekonomi terburuk negara itu dalam tujuh dekade.
Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Singapura mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi Gotabaya telah diizinkan masuk ke Singapura dalam "kunjungan pribadi". Juru bicara Kemlu Singapura mengatakan Gotabaya tidak pernah meminta suaka atau diberikan suaka.