Gelontorkan Hampir Rp1 Miliar, Konglomerat Irwan Hidayat Borong 1,27 Juta Lembar Saham Sido Muncul

JAKARTA - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat baru saja membeli saham emiten dengan ticker SIDO tersebut pada transaksi 3 Agustus 2022. Beliau membeli sebanyak 1.279.400 saham atau kepemilikan sahamnya 0 persen menjadi 0,0004 persen.

"Tujuan transaksi ini penambahan kepemilikan saham dengan surat kepemilikan saham langsung. Harga pembelian saham sebesar Rp780 per lembar saham," jelasnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa 9 Agustus.

Dengan harga Rp780 per saham dan total 1,27 juga saham menghabiskan dana mencapai hampir Rp1 miliar, atau senilai Rp997,93 juta.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Senin 8 Agustus kemarin, harga saham SIDO turun 1,32 persen atau 10 poin ke level 750. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp22,5 triliun.

Sebelumnya diberitakan, Sido Muncul mencatatkan penurunan kinerja di semester I 2022. Namun di sisa tahun ini, kinerja SIDO diproyeksi masih prospektif.

Analis dari PT Kanaka Hita Solvera (KHS), Daniel Agustinus mengatakan meski laba Sido Muncul turun dari Rp502 miliar di semester I 2021 menjadi Rp445 miliar di enam bulan awal 2022, namun beragam upaya produsen Tolak Angin tersebut dalam menggenjot kinerja dinilai bakal memberikan pertumbuhan positif bagi kinerja SIDO.

"Prospek pertumbuhan SIDO cukup bagus karena berencana memperluas pasar ekspor, dengan salah satu target utama di Benua Afrika," ujar Daniel kepada VOI, Jumat 5 Agustus.

Sebagai gambaran, Sido Muncul mencatatkan penjualan sebesar Rp1,61 triliun per Juni 2022. Capaian ini turun 2,58 persen secara tahunan dari Rp1,65 triliun per Juni 2021.

Meski demikian, penjualan ekspor yang berkontribusi 6 persen terhadap penjualan berpotensi bisa mendorong kinerja SIDO. Ekspor Sido Muncul sudah tumbuh 80 persen dan masih ada potensi untuk bertumbuh. 

Selain itu, lanjut Daniel, pertumbuhan penjualan Sido Muncul di regional Asia Tenggara juga cukup bagus.

"165 persen di Filipina, dan 43 persen di Malaysia," tutur Daniel.

Kanaka Hita Solvera menyematkan rekomendasi buy on weakness untuk SIDO di area Rp700-750 dengan target di harga Rp900 per saham.