Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kado Istimewa HUT ke-77 RI sekaligus Jadi Ikon Pertama Asia Tenggara
JAKARTA - Sebentar lagi Republik Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-77 tahun. Dalam merayakan pertambahan usia tersebut, kereta cepat menjadi kado istimewa dan kebanggaan tersendiri bagi Tanah Air.
Pasalnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini menjadi ikon pertama di Asia Tenggara. Dan 12 Rangkaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung seri KCIC400AF telah rampung diproduksi dan secara resmi akan dikirimkan ke Indonesia.
"Kereta ini akan dikirimkan bersamaan dengan kereta inspeksi atau CIT yang berperan penting untuk memastikan kondisi rel dan prasarana pendukung agar selalu dalam kondisi optimal," tulis instagram resmi @keretacepat_id, dikutip Senin 8 Agustus.
Rangkaian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung seri KCIC400AF juga telah didesain agar bisa beroperasi sesuai kondisi geologis Indonesia.
Sebelumnya Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berjalan sesuai rencana. Hal ini dibuktikan dengan mulai dikirimnya rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) dari China.
"Penyelesaian manufaktur EMU dan CIT (Comprehensive Inspection Train) ini adalah bukti bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana," ujarnya dalam acara penyelesaian manufaktur dan pengiriman perdana EMU KCJB secara virtual, Jumat, 5 Agustus.
Baca juga:
- Menteri BUMN: Jika Terus Ditunda, Anggaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Bisa Membengkak Tahun Depan
- Kereta Cepat Jakarta Bandung Ditargetkan Jalani Tes Dinamis November 2022
- Menteri Budi Karya Kabarkan Perkembangan Terbaru Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- Ungkap Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Rp250 Ribu, PT KAI: Masih Terus Dikaji dari Berbagai Aspek
Lebih lanjut, Dwiyana mengatakan, EMU dan comprehensive inspection train (CIT) yang dikirimkan ke Tanah Air hari ini telah menyelesaikan static test dan dynamic test di tempat produksinya.
"Hingga saat ini, progres pengerjaan proyek KCIC telah mencapai 85 persen, dan masih menyisakan beberapa pekerjaan tunnel 2, pre loading, track laying dan penyelesaian stasiun," ujarnya.