JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih dalam proses pembangunan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkap, nantinya harga tiket KCJB berkisar Rp250.000 hingga Rp350.000.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan harga tiket akan bergantung pada kelas yang dipilih. Adapun kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan.
“Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250.000 hingga Rp350.000, namun saat ini tarif tersebut masih terus dikaji dalam berbagai aspek,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 4 Agustus.
Joni menjelaskan satu rangkaian Kerta Cepat Jakarta-Bandung terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan.
“Kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung atau sebaliknya yaitu 36-45 menit saja,” ujarnya.
Kata Joni, rancangan kereta cepat berjenis KCIC400AF terinspirasi dari satwa khas Indonesia yaitu komodo, dengan warna dominan merah dan putih. Harapannya, kata Joni, identitas Indonesia langsung muncul saat melihat desain kereta tersebut.
“Pada bagian interiornya, seperti di kursi terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan KCJB melintasi wilayah Jawa Barat,” tuturnya.
KAI melalui Kereta Cepat Indonesia-China terus berupaya mempersiapkan KCJB semaksimal mungkin sehingga tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.
BACA JUGA:
Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, kata Joni, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.
“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk bertransportasi dengan cepat dan selamat. KCJB juga diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia,” ujar Joni.
Dapat PMN Rp4,1 Triliun
KAI mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN). PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Adapun pemberian PMN tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun tersebut telah disetujui Komisi VI DPRI RI.
“Saat ini progres investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 85 persen. Sementara itu, progres fisiknya telah mencapai 76 persen,” ujar Joni.
Kata Joni, KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang akan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).
KAI akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut. KAI akan mengelola PMN tersebut dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu.
“KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” kata Joni.