GP Ansor dan PWNU Jatim Ingatkan Masyarakat Tak Mudah Percaya Kiai atau Gus Dadakan

SURABAYA - GP Ansor Jawa Timur mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya sama Kiai dan Gus dadakan. Jangan sampai tertipu dengan modus untuk kepentingan pribadi.

Hal ini disampaikan Bendahara GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait, menyoroti perseturuan Gus Samsudin dengan Marcel Radhival alias Pesulap Merah. Sedang ramai diperbincangkan ketika Gus Samsudin menolak Pesulap Merah yang menantang, untuk membuktikan pengobatan Samsudin murni ilmu atau hanya trik sulap belaka. 

"Ini yang harus diluruskan, karena kalau Kiai atau ulama itu harus jelas sanad keilmuannya. Sedangkan Gus harus jelas nasabnya. Jadi, masyarakat jangan mudah percaya pada orang yang mengaku kiai atau gus. Lihat dulu sanad dan nasabnya," kata Fawait, dikonfirmasi, Jumat, 5 Agustus.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim juga menyoroti perseteruan Gus Samsudin dengan Pesulap Merah. Salah satunya terkait metode pengobatan Samsudin di Padepokan Nur Dzat Sejati, Rejowinangun, Kademangan, Kabupaten Blitar. "Metode pengobatan Samsudin sendiri lebih cenderung ala dukun," kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jatim, Ahmad Asyhar Shofwan.

Ishari, sapaan akrabnya, mengatakan PWNU Jatim pernah membahas fenomena dukun, pengobatan alternatif, ramalan hingga jasa orang-orang pintar tahun 2010 melalui bahtsul masail. Hasilnya, PWNU melarang praktik semacam itu dengan catatan.

"Maka itu, masyarakat yang mempercayai, meyakini, membenarkan atau tashdiq kepada mereka (dukun dan semacamnya) sebagai penentu, pemberi dan seterusnya, maka itu tidak boleh atau haram bahkan bisa kufur. Namun jika sebatas minta arahan dan saran kemudian mintanya tetap kepada Allah semata dengan tetap mentaati syariat dengan benar, seperti itulah seharusnya yang dilakukan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, jika seseorang yang percaya dengan dukun, maka salatnya tidak akan diterima selama 40 hari.

"Yang terjadi di Gus Samsudin ini kan samar, kita nggak tahu, kita nggak menyinggung nama orang. Tapi ketika kalau ada jasa jin, misal kertas jadi uang, itu kan bantuan jin itu gak boleh minimal haram," katanya.

Karena itu, Ishari mengimbau masyarakat agar tidak terjebak dengan hal-hal yang kaitannya dukun atau peramal. Ishari menekankan bahwa sebagai umat Islam hanya perlu meminta dan berdoa ke Allah SWT. Serta mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Untuk meminta saran atau arahan, maka bisa datang ke kiai maupun ustaz," ujarnya.

Perseteruan Samsudin dan Pesulap Merah viral karena saling sindir di channel YouTube. Pesulap Merah lalu mendatangi padepokan dan meminta Gus Samsudin keluar untuk membuktikan kemampuannya. 

Namun Gus Samsudin menolak keluar. Setelah kejadian ini, konflik mereka berdua semakin memanas di media sosial. Hingga akhirnya warga setempat menggelar aksi demonstrasi dan menutup padepokan.

Terbaru, Gus Samsudin melaporkan Pesulap Merah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur, Selasa, 2 Agustus 2022. Marcel dianggap mencemarkan nama baik Samsudin karena menyebut pengobatannya hanya trik.