Disaksikan Presiden Jokowi dan Dua Menteri, Krakatau Steel dan Posco Ikat Kerja Sama Rp52 Triliun untuk Pasok Baja Kendaraan Listrik dan Pembangunan IKN

JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk bersama Kementerian Investasi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama investasi dengan Posco di Seoul, Korea Selatan. Kerja sama ini dalam rangka memperluas kapasitas produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.

Adapun total investasinya mencapai 3,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp52 triliun. Kerja sama ini juga dilakukan untuk memfasilitasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan CEO Posco Kim Hag Dong yang disaksikan Presiden RI Joko Widodo. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono.

Bahlil mengatakan Kementerian Investasi memastikan Kementerian atau Instansi Pemerintah akan memberikan segala dukungan kepada Krakatau Steel dan Posco yang diperlukan untuk penerbitan izin untuk proyek dan insentif investasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Saya sangat senang dengan komitmen dari Krakatau Steel dan Posco untuk investasinya di Indonesia. Perluasan investasi ini pastinya akan berkontribusi besar pada pertumbuhan industri baja di Indonesia ke depan," ujar Bahlil, dalam keterangan resmi, Kamis 28 Juli.

"Kami akan fasilitasi dan beri dukungan penuh agar proyek ini berjalan lancar. Izin akan kami bantu urus. Kalau ada masalah, jangan ragu untuk laporkan kepada kami," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengaku sangat senang atas dukungan pemerintah dalam mewujudkan ekspansi PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan Krakatau Steel dan Posco.

"Kami akan terus aktif berkolaborasi dalam melaksanakan rencana investasi sesuai dengan yang telah disepakati. PT Krakatau Posco akan menjadi perusahaan baja terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Silmy.

Silmy menyampaikan bahwa dalam MoU ini Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi PT Krakatau Posco yang direncanakan dapat mencapai 10 juta ton per tahun, baik produk hulu maupun hilir.

Perencanaan ini, lanjut Silmy, memungkinkan Krakatau Steel dan Posco untuk menghasilkan produk baja bernilai tambah tinggi seperti baja otomotif sebagai dukungan terhadap rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis industri mobil listrik dunia.

"Selain itu kerja sama Krakatau Steel dan Posco juga dipersiapkan untuk mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dimana Posco memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan beberapa kota di Korea," ucapnya.

Silmy Karim juga memastikan bahwa kerja sama Krakatau Steel dan Posco ini juga dapat mencapai tingkat lokalisasi pada Proyek sesuai dengan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

CEO Posco Kim Hag Dong mengaku bahwa sejak tahap awal penanaman modal pihaknya sudah difasilitasi dengan baik oleh Kementerian Investasi. Karena itu, pihaknya yakin dapat memperluas rencana investasi kami.

"Kami berharap investasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dan akan terus meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mengembangkan investasi di masa depan," ujar Kim Dog Hang.

Sekadar informasi, Posco adalah sebuah produsen baja terbesar ke-empat di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 42 juta ton baja per tahun yang memiliki dua pabrik baja di Pohang dan Gwangyang, Korea Selatan.

Perusahaan multinasional Korea Selatan ini juga memiliki investasi di berbagai negara seperti di Asia yaitu di Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, dan India. Juga di Amerika Serikat, Kanada, dan Mexico, maupun di Eropa dan Australia.