Telak! China Sebut AS Perlu Memajukan Perdamaian di Ukraina, Bukan Melabeli Rusia Sebagai Negara Teroris
JAKARTA - Washington harus membantu mempromosikan dialog Rusia-Ukraina untuk perdamaian alih-alih berupaya memasukkan Rusia ke dalam daftar negara sponsor terorisme, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Senin.
"AS harus menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk memajukan pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Washington harus mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi penyelesaian politik terhadap krisis di Ukraina," katanya kepada TASS, seperti dikutip 25 Juli.
Itu menjawab pertanyaan tentang bagaiman Beijing memandang situasi terkait rencana Pemerintah Amerika Serikat melabeli Rusia sebagai sponsor terorisme.
Diplomat China menyebutkan, Beijing melihat kesepakatan damai sebagai satu-satunya cara efektif untuk meredakan ketegangan di Ukraina.
"Washington harus mengambil lebih banyak langkah yang akan berdampak positif pada penyelesaian politik," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi (Demokrat, California) dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan, jika Departemen Luar Negeri tidak menyatakan Rusia sebagai sponsor terorisme atas situasi di Ukraina, lembaganya akan melakukannya.
Baca juga:
- Hancurkan 50 Gudang Amunisi Rusia dengan HIMARS dari AS, Menhan Ukraina: Potong Rantai Logistik dan Hilangkan Kemampuan Tempur Mereka
- Bertambah Dua Kasus Terkonfirmasi, Singapura Kini Catat Delapan Infeksi Cacar Monyet
- Kunjungi Kawasan Indo-Pasifik, Kepala Staf Gabungan AS: Militer China Menjadi Lebih Agresif di Udara dan Laut, Nilai Indonesia Mitra Strategis
- Dua Orang Tewas dan Lima Luka-luka dalam Penembakan di Taman Los Angeles saat Ada Pameran Mobil
Menurut surat kabar Politico, kedua politisi tersebut membahas masalah ini minggu lalu. Pada gilirannya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Kremlin tidak menyukai rencana ini.
"Namun, di sisi lain, sangat sulit untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat hubungan antara Rusia dan AS menjadi lebih buruk," tegasnya.