Mengenal Reinier Jesus, Pemain Baru Madrid yang Punya 'Sihir' Kaka

JAKARTA - Reinier Jesus resmi bergabung dengan Real Madrid dari Flamengo pada Senin, 20 Januari. Pemain berusia 18 tahun itu akan berada di Santiago Bernabeu sampai Juni 2026, tapi ia harus memulai petualangannya lebih dulu di Real Madrid Castilla. 

Masyarakat Brasil percaya, Reinier ditakdirkan untuk mempertahankan keagungan sepak bola di negara mereka. Gelandang serang ini adalah bintang muda baru dari lini produksi konstan Brasil, mengikuti jejak Vinicius Junior dan Rodrygo Goes, yang masing-masing didatangkan Los Blancos pada musim panas 2018 dan 2019. 

Mahar Madrid untuk Reinier adalah 30 juta euro, angka yang wajar diberikan meskipun mantan direktur olahraga Flamengo Carlos Noval diperkirakan akan menjualnya seharga 70 juta euro - klausul rilis sebelumnya - tahun lalu. Jika saja itu yang terjadi, akan membuat Reinier menjadi penjualan termahal dalam sejarah Brasileirao.

Reinier baru berusia 18 tahun - dia merayakan ulang tahunnya pada 19 Januari kemarin - tetapi dia menjadi dewasa pada 2019 di bawah pelatih kepala Flamengo Jorge Jesus.

Pelatih asal Portugal itu memberinya kesempatan untuk bermain di Brasileirao dan Copa Libertadores pada usia 17 tahun dan enam bulan. Sedikit demi sedikit ia menghargai kepercayaan Jorge Jesus: ia mengakhiri musim pertamanya di papan atas Brasil, di mana ia memainkan 14 pertandingan, dengan enam gol dan dua assist

"Reinier berbakat," kata Jorge Jesus dalam wawancara dengan Marca. "Secara fisik dia berbakat untuk posisi striker kedua, tetapi jangan menciptakan [sesuatu - posisi baru - untuknya]; jangan letakkan dia di sayap karena Anda akan mencekiknya." 

"Pola ini penting baginya. Misalnya, ia mengalami kesulitan bermain dalam pola 4-3.3," tegas Jorge Jesus.

Lalu, siapa pesepak bola yang permainannya mungkin mirip Reinier? Gaya permainannya, kaki kanan, bermain dengan No.10 di punggungnya dan tingginya (1,84 m), mudah untuk membandingkannya dengan legenda AC Milan dan mantan pemain Real Madrid Kaka. 

Dia tidak cepat, lanjut Jorge Jesus, bahkan kadang-kadang dia bisa membuat Anda berpikir bahwa dia 'berat' atau 'besar', tetapi dalam hal 'adu sprint' dia sangat sulit untuk berhenti.

"Cermin saya, sebenarnya, adalah [Lucas] Paqueta, tapi ya, saya pikir saya juga mirip Kaka," kata Reinier kepada Torcedores.com

"Sebagai seorang anak saya melihat Kaka bermain dengan Milan, Madrid dan tim nasional Brasil, dan dia mengilhami saya." 

Reinier ternyata juga mengidolakan sosok yang akan membuatnya lebih dekat dalam hal berkomunikas dan bekerja sama. Ya, dia adalah Zinedine Zidane.

"Saya belum pernah melhatnya bermain secara langsung, tapi saya mengaguminya. Ayah saya (mantan pemain fuitsal) memperlihatkan saya video (permainan Zidane) dan saya selalu meniru pergerakannya," kata Reinier.

"Jika Kaka dikaitkan dengan kekuatan, Zidane dikaitkan dengan keeleganan," reinier mengakhiri.