Waduh, Pejabat Keamanan Rusia Sebut Ukraina Bisa Kehilangan Kedaulatan dan Menghilang dari Peta Dunia Akibat Situasi saat Ini
JAKARTA - Ukraina sebagai negara mungkin menghilang dari peta sebagai akibat dari peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, tulis Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di saluran Telegramnya pada Hari Kamis.
"Setelah kudeta 2014, Ukraina kehilangan kemerdekaan negaranya dan jatuh di bawah kendali langsung kolektif Barat serta mulai percaya bahwa NATO akan menjamin keamanannya," ujar mantan Presiden Rusia ini, melansir TASS 21 Juli.
"Akibat semua peristiwa saat ini, Ukraina mungkin kehilangan apa yang tersisa dari kedaulatan negaranya dan menghilang dari peta dunia," tambah politisi itu.
Medvedev juga kembali menegaskan, "penjahat Ukraina pasti akan dituntut atas kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Ukraina dan Rusia".
Sebelumnya, Medvedev menyebut negara itu akan mencapai seluruh tujuannya dan akan ada perdamaian di Ukraina. Ia mengatakan, Moskow siap melakukan apa pununtuk memenangi pertempuran di Ukraina.
"Rusia akan mencapai semua tujuannya. Akan ada perdamaian, dengan syarat kami yang menentukan," kata Medvedev, melansir Reuters.
Baca juga:
- Tidak akan Biarkan Rusia Perpanjang Peperangan, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina: Kami Lakukan yang Terbaik di Musim Dingin, Bakal Ada Kejutan
- Terakhir Dites Negatif COVID-19 Hari Selasa, Presiden Biden buat Protokol Keamanan COVID-19 Ketat di Gedung Putih
- Sudah Divaksinasi Penuh dan Dua Kali Booster, Presiden Biden Terima Pengobatan COVID-19 dengan Paxlovid: Kurangi Risiko Penyakit Parah
- Kritik Perang di Ukraina hingga Promosikan Imigrasi ke Israel, Rusia Bakal Bubarkan Cabang Organisasi Yahudi
Diketahui, Kremlin mengatakan tidak ada batasan waktu untuk konflik yang Ukraina dan Barat sebut sebagai perang agresi tanpa alasan, yang dirancang untuk merebut wilayah dan menghapus identitas Ukraina.