Menhan Ukraina Undang Produsen Senjata Barat untuk Uji Coba di Medan Perang Hadapi Rusia, Moskow: Mereka Lupa
JAKARTA - Pernyataan kepala pertahanan Ukraina tentang kesiapan Kiev untuk menguji senjata Barat mengungkap rencana untuk membunuh orang Ukraina, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada saluran TV Live Soloviev pada Hari Rabu.
"Mereka yang berpura-pura sebagai patriot Ukraina yang berjuang untuk masa depan negara telah datang dengan ide, meminta (Barat) untuk mengirim semua yang perlu diuji ke Ukraina sehingga dapat diuji selama konflik bersenjata," ujarnya melansir TASS 20 Juli.
"Tetapi mereka lupa mengatakan, itu akan diuji pada Ukraina. Dan inilah masalahnya. Penghancuran Ukraina dan rakyat Ukraina adalah inti dari kebijakan rezim Kiev, tidak peduli slogannya," sambung Zakharova.
Pernyataan Zakharova mengomentari Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang mengundang produsen senjata dari negara-negara Barat untuk menguji senjata mereka di medan perang di Ukraina. Menurutnya, Kyiv secara langsung tertarik untuk menguji sistem persenjataan canggih dalam pertempuran.
Reznikov mengatakan pada Hari Selasa, pertahanan tegas Ukraina melawan invasi Rusia yang sedang berlangsung menunjukkan pasukan Kyiv mampu menangani senjata paling modern dan menghancurkan yang ditawarkan negara-negara NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Ini termasuk sistem artileri roket HIMARS buatan AS yang sebagian dikreditkan dengan menstabilkan garis depan di timur dan selatan dalam beberapa pekan terakhir, kata Reznikov.
"Ukraina sekarang pada dasarnya adalah tempat pengujian. Banyak senjata sekarang diuji di lapangan dalam kondisi nyata pertempuran melawan tentara Rusia, yang memiliki banyak sistem peringatannya sendiri," ujar Reznikov dalam acara online Atlantic Council, seperti mengutip Newsweek.
Kyiv berbagi rincian perang elektronik Rusia, sinyal intelijen, pertahanan udara, teknologi rudal dan banyak lagi dengan mitra internasionalnya, kata Reznikov.
Baca juga:
- Presiden Putin Kunjungi Teheran, Komandan Angkatan Darat Ungkap Iran Siap Ekspor Drone untuk Negara Bersahabat
- Amerika Serikat Masukkan Rusia dalam Daftar Negara yang Terlibat Perdagangan Manusia, Soroti Penggunaan Tentara Anak-anak
- Soal Kesepakatan Damai dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin: Hari Ini Kyiv Tidak Memiliki Keinginan Itu
- Gedung Putih Sebut Kunjungan Presiden Putin ke Iran Menunjukkan Betapa Terisolasinya Rusia
"Kami berbagi semua informasi dan pengalaman dengan mitra kami. Kami tertarik untuk menguji sistem modern dalam perang melawan musuh, dan kami mengundang produsen senjata untuk menguji produk baru di sini," papar Reznikov.
Reznikov mencatat penggunaan artileri Amerika, Prancis, dan Polandia yang signifikan oleh Ukraina, serta drone Turki, di antara sistem buatan asing lainnya.
"Ini kesempatan bagus untuk menguji peralatan mereka. Beri kami alat, kami akan menyelesaikan pekerjaan, Anda akan memiliki informasi baru," tandasnya.