Resmi Tercatat di Bursa Efek, Saham Perusahaan Peternak Ayam Pedaging asal Cianjur Langsung Melesat 35 Persen
JAKARTA - PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia pada hari ini (Senin, 18 Juli). Perusahaan peternak ayam pedaging asal Cianjur, Jawa Barat ini menjadi perusahaan tercatat ke-26 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Dewi Shri Aditya Fajar Junus menyampaikan kegembiraannya atas pencatatan saham DEWI. Dia memaparkan, Dewi Shri telah melakukan bisnis budidaya dan pemotongan ayam pedaging sejak 2019.
Hingga kini, lanjut Aditya, kebutuhan ayam sebagai sumber protein pun terus meningkat. Dia pun mengajak publik untuk ikut berinvestasi pada saham DEWI.
"Kami ingin menjadi perusahaan yang berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan protein Indonesia," ujar Aditya.
Sebagai informasi, saham perdana dengan kode DEWI itu ditetapkan Rp100.
Dengan penetapan harga perdana saham itu, maka Dewi Shri akan meraup dana Rp70 miliar. Pasalnya, perseroan melepas 700 juta saham atau setara dengan 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun hingga pukul 10:32 WIB, saham DEWI berada di level Rp135 atau naik 35 persen dari harga perdana.
Baca juga:
- Tetapkan Harga Perdana Rp100 per Saham, Perusahaan Peternak Ayam Pedaging Asal Cianjur Bakal Dapat Dana IPO Rp70 Miliar
- Kebab Baba Rafi Mau IPO, Cari Dana Rp123 Miliar di Pasar Modal
- Baru Lepas Saham ke Publik, Perusahaan EBT Arkora Hydro Pamer Laba Bersih Rp28,4 Miliar dan Rencana Investasi Rp120 Miliar
Sementara Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna memberi selamat atas tercatatkan saham DEWI sebagai perusahaan tercatat ke-26 tahun ini. Nyoman mengatakan, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras manajemen dan karyawan Dewi Shri, serta menjadi langkah awal perusahaan scale up bertumbuh menjadi besar.
"Bursa akan senantiasa mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja terbaiknya, sehingga bisa memberikan kontribusi optimal pemegang saham. Jaangan tunggu besar untuk go public, tapi jadilah besar dengan go public," ungkap Nyoman.