Bagikan:

JAKARTA - PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) degan kode emiten ESTA. Pemilik Hotel 88 ini menjadi emiten yang ke-15 di tahun ini.

Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan melepas sebanyak 200 juta lembar saham baru atau atau sebesar 31,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

“Dengan nilai nominal saham sebesar Rp100 per lembar saham dan harga IPO-nya di Rp120 per lembar saham, sehingga perseroan mengantongi dana IPO mencapai Rp 24 miliar,” kata Lukman Nelam, Direktur Utama ESTA di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 9 Maret.

Dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya emisi tersebut, kata dia, akan digunakan seluruhnya untuk peningkatan setoran modal di entitas anak agar dapat melakukan ekspansi usaha.

“Dengan rincian adalah sekitar 31,46 persen untuk pembangunan Hotel 88 di Gorontalo, sebanyak 19,42 persen digunakan sebagai uang muka pembelian kendaraan yang akan disewakan. Dan sisanya untuk modal kerja perseroan,” ungkap dia.

PT Esta Multi Usaha Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, properti komersial dan penyewaan kendaraan. Saat ini ESTA telah memiliki Hotel 88 di Bekasi dan beberapa properti komersial yang tersebar di 18 lokasi di seluruh Indonesia.

Saat perdagangan perdananya saham ESTA melesat hingga 70 persen ke level Rp 204 per saham. Perusahaan yang tercatat di papan pengembangan itu secara otomatis terkena Auto Reject Atas (ARA). Sebab, batas ARA bagi saham dengan rentang harga Rp50 hingga Rp200 adalah 35 persen. Sementara saat perdagangan perdana saham batas yang berlaku dua kali lipatnya. 

Di awal perdagangannya, saham emiten dengan bisnis utama perhotelan itu mencatatkan frekuensi sebanyak 13 kali dengan volume transaksi 2.825 saham. Sementara nilai transaksinya Rp56,59 juta. 

Dalam melakukan penawaran perdana saham ini ESTA menggandeng PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Ekuator Swarna Sekuritas, PT Pacific Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, dan PT Profindo Sekuritas Indonesia  sebagai penjamin emisi efek.