Sebut Radar dan Pertahanan Moskow Mampu Lakukan Pencegatan, Pakar Rusia Akui Kehebatan Rudal Harpoon AS: Terbang Rendah dan Modifikasi Hulu Ledak
JAKARTA - Radar Angkatan Laut Rusia yang canggih dan sistem rudal anti-pesawat berbasis darat dapat mendeteksi rudal jelajah anti-kapal Harpoon Amerika Serikat, sementara kompleks pertahanan udara yang beroperasi di Angkatan Darat Rusia mampu mencegat senjata-senjata ini, ujar pakar Dmitry Litovkin, Senin.
"Jika kita berbicara tentang kemampuan intersepsi, kita dapat menentukan Harpoon dengan semua stasiun radar modern berbasis kapal dan sistem pertahanan udara berbasis darat," terangnya melansir TASS 11 Juli.
"Angkatan Darat Rusia mengoperasikan berbagai sistem rudal permukaan-ke-udara yang dapat mencegat target udara di berkisar dari 3 km hingga 400 km: yaitu, Pantsir-S, Tor, Buk hingga senjata jarak jauh seperti S-300, S-400. Semuanya mampu melihat dan memusnahkan Harpoon," paparnya.
Meski demikian, lanjut Pemimpin Redaksi majalah Kerjasama Teknis-Militer ini,tidak berarti bahwa rudal Harpoon tidak dapat mencapai targetnya.
"Rudal kelas ini menimbulkan bahaya nyata karena profil kemampuan terbang rendah, dan sekarang juga karena kemungkinan modifikasi hulu ledak homing," ungkapnya.
Harpoon sebenarnya adalah saingan dari rudal jelajah Kh-35 Rusia dan senjata Neptunus Ukraina yang dikembangkan oleh Biro Desain Luch yang berbasis di Kyiv, sebagai turunan dari Kh-35, tetapi dengan satu fitur khas, ahli tersebut menjelaskan.
"Ini terutama berkaitan dengan hulu ledak homing. Pada 1990-an, Amerika sangat ingin membeli hulu ledak homing Rusia-Ukraina. Intinya adalah, dibandingkan dengan rudal jelajah lain yang memindai ruang untuk menemukan target, Kh-35 terbang dalam 'mode tuli', menerima sinyal dari target serangan. Selain itu, tampaknya telah ditingkatkan untuk beroperasi dalam kawanan dibandingkan dengan model Ukraina," beber Litovkin.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada 8 Juli, senjata presisi yang diluncurkan dari laut telah menghilangkan dua peluncur rudal Harpoon di Wilayah Odessa yang dikirim dari Inggris.
Adapun Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan pada 9 Juni, garis pertahanan pantai mereka telah didukung oleh "kompleks Harpoon yang sangat efisien."
Sementara, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pada 15 Juni, setelah pertemuan Kelompok Kontak Bantuan Militer ke Kiev di Brussels yang dibentuk oleh negara-negara Barat, paket bantuan baru untuk Ukraina termasuk dua peluncur rudal Harpoon.
Diketahui, rudal jelajah anti-kapal Harpoon dikembangkan oleh McDonnel Douglas, yang berbasis di AS, pada 1970-an hingga 1980-an dan saat ini diproduksi di fasilitas produksi Boeing.
Baca juga:
- Moskow Sebut Langkah Liz Truss Tinggalkan Pertemuan G20 Sebagai 'Boikot Mendalam': Umumkan Pencalonan PM Inggris, Singgung Rusia dan China
- Shanghai Temukan Subvarian Omicron COVID-19 Baru di Pudong: Penduduk Bakal Jalani Dua Putaran Tes COVID-19, Lebih Menular?
- Janji Potong Pajak pada Hari Pertama Menjabat Jika Terpilih, Liz Truss Mencalonkan Diri Sebagai Kandidat PM Inggris Gantikan Boris Johnson
- Roket Rusia Hantam Apartemen Ukraina di Donetsk: 15 Orang Tewas, Lusinan Lainnya Dikhawatirkan Terperangkap Reruntuhan
Rudal tersebut diproduksi dalam tiga versi: AGM-84 yang diluncurkan dari udara, RGM-84 yang diluncurkan dari kapal dan yang diluncurkan di bawah laut UGM-84.
Harpoon mengembangkan kecepatan subsonik dan dapat membawa hulu ledak seberat 225 kg. rudal ini memiliki jangkauan operasional 120 km hingga 280 km, tergantung pada lebih dari 10 modifikasi yang tersedia saat ini.
Para ahli militer memperkirakan bahwa rudal Harpoon adalah salah satu senjata paling sukses yang dikembangkan dalam kategorinya. RGM-84D dapat mengubah arah penerbangannya di ketinggian rendah, yang memungkinkan untuk menggunakannya di area perairan tertutup dan di sekitar pulau untuk menyembunyikan arah sebenarnya dari peluncurannya.