Heboh Sapi Kurban Anies Bernomor 024, Pengamat: Wajar Dikaitkan dengan Pilpres, Elektabiltasnya Moncer
JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan memberikan sapi kurban berjenis limosin dengan bobot 1,1 ton untuk Jakarta International Stadium (JIS). Pemberian nomor 024 pada sapi berwarna hitam dan putih ini dinilai bermakna politik.
Lantas, apakah itu merupakan kode Anies siap maju pada Pilpres 2024?
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai wajar sapi Anies Bernomor urut 024 itu memunculkan polemik di masyarakat. Sebab, saat ini banyak pihak yang mengaitkan perilaku elite dengan Pilpres 2024.
"Anies sebagai elite politik yang elektabilitas cukup moncer, tentu semua gerak geriknya kerap dikaitkan dengan Pilpres 2024. Apalagi nomor 024 pas dengan Pilpres 2024, maka persepsi sebagian masyarakat lantas mengkaitkannya dengan kode Anies ingin jadi capres," ujar Jamiluddin di Jakarta, Senin, 11 Juli.
Namun di sisi lain, nomor 024 hanyalah deret nomor yang maknanya hanya Anies yang tahu. Bisa jadi, kata Jamiluddin, Anies secara pribadi memang menyukai nomor tersebut.
Oleh karena itu, menurut, nomor 024 tak perlu dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024. Pasalnya, Anies sendiri sampai saat ini belum menyatakan keinginannya menjadi capres pada Pilpres 2024.
Baca juga:
- Anies Baswedan Niat Kurban Sapi Nomor 024 di JIS, Tapi Dituduh Politisasi
- 10 Ribu Hewan Kurban Jakarta Dibeli Warga Luar Daerah, Anies Baswedan: Tanda Mereka Percaya Sistem Checking di Sini
- Akhir Juli 2022, Presiden Jokowi Berencana ke Jepang Bahas Penguatan Kerja Sama di Infrastruktur dan Pengembangan SDM
- Berbaju Koko Putih, Anies Baswedan Ikut Pegang Golok dan Sembelih Sapi Kurban Seberat 1 Ton
"Jadi, nomor 024 sapi kurban Anies dapat memunculkan banyak makna. Sebab, berbeda latar belakang seseorang akan berpeluang berbeda pula persepsinya terhadap objek yang sama," katanya.
"Hal itu juga berlaku terhadap nomor 024 sapi kurban Anies. Semua itu alamiah dan tak perlu dibesar-besarkan. Lagi pula, persoalan persepsi bukan soal benar salah. Karena itu biarkan setiap orang memaknai nomor 024 tersebut sesuai latar belakangnya, kita tak perlu menilai mana yang salah dan benar," kata Jamiluddin