IDAI Minta Sekolah dan Diknas Wajibkan Anak-Staf untuk Vaksinasi Lengkap dan Booster Sebelum PTM
JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru mengenai Pembelajaran Tatap Muka. Rekomendasi ini mengikuti situasi terkini terkait COVID dan penyakit menular lainnya pada anak.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular dibanding varian awalnya pada anak di Indonesia potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya.
"Data terkini menunjukkan adanya peningkatan kasus COVID-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long COVID-19 pada anak di Indonesia,” jelasnya dalam pesan elektronik yang diterima wartawan, Jakarta, Kamis, 7 Juli.
IDAI juga menyoroti dengan musim liburan panjang dan kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan yang mengalami penurunan. Padahal anak juga memiliki risiko yang sama dengan dewasa untuk terinfeksi COVID-19.
"Bahkan berpotensi mengalami komplikasi MIS-C dan Long COVID-19, sehingga pencegahan adalah yang utama. Kami juga menghimbau oran gtua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian di masa liburan sekolah, mengajarkan anak cakap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," terang dia.
Ketua Satgas COVID IDAI Yogi Prawira menambahkan, protokol kesehatan terbukti efektif mencegah berbagai penyakit infeksi, termasuk COVID-19. Kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi harusnya dipertahankan.
"Bahkan semakin ditingkatkan pada situasi adanya kenaikan kasus,” kata dia.
IDAI juga berharap pemerintah meningkatkan testing, tracing dan treatment serta menampilkan data terkini kasus COVID-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak. Termasuk pihak sekolah, dinas Pendidikan dan pemerintah daerah setempat berkolaborasi dengan orang tua dan dinas Kesehatan dalam memastikan keamanan dan keselamatan anak.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi mengingatkan para orang tua untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional yaitu melengkapi imunisasi dasar dan booster untuk anak balita, imunisasi MR tambahan dan imunisasi dengan vaksin baru yaitu vaksin pneumokokus (PCV) yang berguna untuk mencegah radang paru.
Baca juga:
- Jejak Abdul Fatah Tak Terdeteksi Meski Seminggu Ini Petugas Sibuk Telusuri Area Sekitar Pantai Cijeruk Garut
- Siswa SMK Dilaporkan Hilang Saat Berkemah di Pantai Cijeruk Garut, Rekan Korban Masih Bingung Sulit Diajak Komunikasi
- Warga Dapat Sertifikat Vaksin Dosis Booster di PeduliLindungi Meski Belum Disuntik, Dinkes Bogor Menduga Ada Kesalahan Input Data
- Ada Warga Terima Sertifikat Vaksin Booster COVID-19 di PeduliLindungi Meski Belum Disuntik, Epidemiolog: Ini Berbahaya!
"Anak usia 6 tahun ke atas perlu imunisasi COVID-19 sebanyak 2 kali.Jadi imunisasi rutin dan vaksinasi COVID-19 diperlukan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit infeksi," demikian.