Akademisi UI: Literasi Penting Untuk Membangun Etika di Ruang Digital

JAKARTA - Akademisi dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Rahmi Setiawati mengatakan program pembudayaan literasi digital perlu terus diperkuat guna mendorong penggunaan media sosial secara bijak dan positif di tengah masyarakat.

"Literasi digital sangat penting untuk membangun etika dan empati dalam berkomunikasi di ruang digital, serta mendorong masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dan positif," katanya ketika dihubungi, Kamis 7 Juli.

Dosen Produksi Media, Program Vokasi UI itu menyebutkan, literasi digital juga memiliki peran penting agar masyarakat dapat menyaring informasi yang beredar di media sosial sehingga tidak mudah terpengaruh disinformasi atau hoaks.

"Saat ini perkembangan teknologi, membuat informasi berkembang dengan cepat dan tanpa batas. Bahkan dunia maya seakan bisa menjadi seperti realitas. Informasi yang beredar di dunia digital sulit dibendung sehingga perlu literasi digital agar seseorang dapat memilah informasi yang didapatnya," tuturnya.

Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UI tersebut menambahkan literasi digital akan membangun etika dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik di dunia digital, sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

"Banyak program yang dapat dibuat pemerintah untuk meningkatkan literasi digital di tengah masyarakat, misalkan dengan menggencarkan sosialisasi dan edukasi hingga ke tingkat desa atau kelurahan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, dapat menggandeng perguruan tinggi untuk membuat program pembudayaan literasi yang kreatif dan inovatif yang dapat dengan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Program yang dibuat harus tepat sasaran, mulai dari usia remaja, kelompok muda, ibu-ibu hingga bapak-bapak, sesuai dengan porsinya dengan tujuan agar seluruh pihak yang menjadi sasaran program dapat memiliki kemampuan untuk memilah, mengelola dan memanfaatkan informasi yang didapatnya," imbuhnya.

Rahmi menambahkan, media sosial dapat dimanfaatkan untuk hal-hal positif serta dapat mendorong timbulnya ide-ide kreatif serta inovatif yang akan berdampak positif dalam kehidupan masyarakat.

"Misalkan, media sosial dapat memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan baik secara sosial maupun ekonomi, bahkan dapat menjadi modal sosial sebagai penggerak dalam pembangunan. Namun untuk memanfaatkan sisi positif media sosial ini diperlukan literasi digital agar masyarakat tidak malah terdampak sisi negatif dari media sosial," ujarnya disitat Antara.

Sebelumnya diberitakan, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, mengatakan pihaknya tengah menyusun program strategis dalam rangka mendorong penggunaan media sosial yang positif sesuai dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

"Kemenko PMK bersama dengan kementerian dan lembaga lain serta kelompok-kelompok masyarakat, tengah menyusun program yang bertujuan untuk mendorong penggunaan media sosial secara positif," ujar Didik.