Anies: Kalau Curah Hujan Jakarta di Atas 100 Milimeter Mau Tak Mau Banjir
JAKARTA - Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut bahwa sistem drainase di Jakarta rata-rata hanya dapat menampung curah hujan sebesar 100 milimeter per hari.
Jika curah hujan di atas 100 milimeter per hari, kata Anies, DKI pasti akan mengalami banjir. Hal ini ia sampaikan dalam apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Jakarta.
"Apabila curah hujan berada di atas 100 milimeter, sehingga mau tidak mau air akan tergenang, terjadilah banjir. Seperti bulan Januari, kita mengalami curah hujan 3,7 kali lipat dari kapasitas yang dimiliki," kata Anies di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Rabu, 4 November.
Anies menyebut, potensi banjir di akhir tahun ini hingga awal tahun 2021 menjadi lebih besar akibat dampak dari fenomena La Nina. "Fenomena ini mengakibatkan curah hujan jauh lebih intensif," ucap dia.
Oleh sebab itu, Anies meminta seluruh jajaran Pemprov DKI maupun stakeholder terkait penanganan banjir untuk memegang tiga prinsip, yakni siaga, tanggap, dan galang.
Baca juga:
Prinsip siaga, kata Anies, artinya menyiapkan potensi yang dimiliki untuk bisa menghadapi musim hujan yang mengakibatkan banjir. Lalu, prinsip tanggap adalah pemantauan perkembangan cuaca dengan semua proyeksi turun hujan.
"Tanggap, ini harus jadi keseharian kita di minggu-minggu ke depan. Benar-benar dipastikan bahwa kita memiliki SOP yang sinergis antarseluruh jajaran, sehingga bisa bekerja di lapangan dengan sebaik-baiknya," jelas Anies.
Ketiga, prinsip galang, yakni kemampuan semua unsur petugas untuk mengumpulkan semua kekuatan bergotong-royong menghadapi bencana banjir.
"Apa yang jadi tanggung jawab bagi unsur lain adalah tanggung jawab bagi kita. Kita semua harus memiliki kemauan untuk berbagi pahala dengan unsur-unsur yang lain agar bersama-sama menanggulangi bila terjadi banjir," ungkapnya.