Twitter Bakal Labeli Tweet Hasil Pemilu AS yang Tak Resmi

JAKARTA - Hari ini, 3 November jadi tanggal penting bagi warga Amerika Serikat untuk menggunakan hak pilihnya. Twitter mengkonfirmasi akan melabeli tweet yang membuat klaim menyesatkan terkait hasil Pilpres sebelum pengumuman resmi.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi klaim sepihak dan misinformasi lainnya yang menyebar di Twitter. Seperti dikutip dari Engadget, pelabelan ini sebelumnya telah diterapkan untuk menyaring misinformasi terkait COVID-19.

Nantinya pelabelan Twitter ini akan menyaring unggahan terkait proses pemungutan suara melalui surat dan laporan palsu terkait hasil hitung cepat. Selain itu, Twitter berharap penggunanya juga lebih bijak sebelum me-retweet kutipan dari sumber yang tidak valid. 

Notifikasi dan pelabelan ini akan muncul setiap pengguna akan me-like atau me-reply unggahan orang lain. Dalam label tersebut, Twitter juga akan menyematkan tautan situs yang menampilkan hasil resmi dari Pilpres AS, termasuk laman berita nasional setempat.

"Jika kami melihat konten yang menghasut gangguan pada pemilu, mendorong tindakan kekerasan atau cedera fisik lainnya, kami dapat mengambil tindakan tambahan, seperti menambahkan peringatan atau meminta penghapusan Tweet," ungkap Twitter.

Proses pelabelan tweet ini menjadi semakin populer semenjak maraknya misinformasi terkait COVID-19. Oleh karenanya, Twitter berusaha keras untuk menyaring informasi dan postingan yang justru akan memperburuk situasi baik selama Pilpres hingga pelantikan resmi Presiden AS. 

"Kami percaya ini adalah hal yang benar untuk dilakukan untuk melindungi integritas percakapan seputar pemilu saat penghitungan sedang berlangsung dan sebelum hasil diumumkan oleh otoritas negara," ujar Twitter.