Simak Rincian Jadwalnya! Gudang Garam Milik Konglomerat Susilo Wonowidjojo Mau Bayar Dividen Rp4,33 Triliun pada 28 Juli
JAKARTA - Setelah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 30 Juni lalu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) milik konglomerat Susilo Wonowidjojo menetapkan jadwal pembagian dividen senilai Rp4,33 triliun. Rencananya, dividen setara Rp2.250 per saham itu akan dibayarkan pada 28 Juli 2022.
Dalam keterangan dikutip Senin 4 Juli, Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman menyampaikan, perseroan punya laba bersih Rp5,6 triliun. Artinya, jumlah dividen yang dibayarkan setara dengan 77,32 persen dari laba bersih.
Secara rinci, berikut adalah jadwal pembagian dividen Gudang Garam:
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 8 Juli 2022
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 11 Juli 2022
Daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai: 12 Juli 2022
Cum dividen di pasar tunai: 12 Juli 2022
Ex dividen di pasar tunai: 13 Juli 2022
Tanggal pembayaran dividen tunai: 28 Juli 2022
Baca juga:
- Produsen Rokok Gudang Garam Milik Konglomerat Susilo Wonowidjojo Bagikan Dividen Rp4,3 Triliun, Indra Gunawan Wonowidjojo Ditunjuk Jadi Wadirut
- Laba Produsen Rokok Sampoerna Mild dan Dji Sam Soe Turun 25 Persen Jadi Rp1,91 Triliun di Kuartal I 2022
- Gudang Garam Milik Konglomerat Susilo Wonowidjojo Mau RUPST 30 Juni, Bakal Bagi Dividen Berapa dari Laba Rp5,6 Triliun?
Sekadar menegaskan, pemegang saham yang berhak mendapat dividen Gudang Garam adalah yang tercatat pada 12 Juli 2022 pukul 16:00 WIB.
Sebagai informasi, Pada 2021, Gudang Garam mencetak pendapatan sebesar Rp124,88 triliun naik 9,08 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp114,47 triliun.
Meski pendapatan perseroan meningkat, tetapi, perseroan mencatatkan laba usaha yang tergerus menjadi Rp7,36 triliun dari Rp10,04 triliun. Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp5,6 triliun pada 2021 anjlok 23,83 persen dari Rp7,64 triliun pada 2020.
Adapun, total aset Gudang Garam tercatat naik menjadi Rp89,96 triliun per 31 Desember 2021 dibandingkan dengan Rp78,19 triliun pada 2020. Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp59,31 triliun dari Rp49,53 triliun dengan naiknya inventori menjadi Rp47,45 triliun.