Menlu: IUAE-CEPA Perundingan Kerja Sama Kemitraan Tercepat

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) merupakan perundingan kerja sama kemitraan tercepat yang bisa terwujud antara Indonesia dengan negara mitra.

"Perundingan CEPA ini adalah yang tercepat yang pernah dilakukan Indonesia dengan negara mitra, kurang dari satu tahun waktu perundingan," kata Menlu dalam keterangan pers dikutip ANTARA, Jumat, 1 Juli.

Menlu mengatakan dengan terbentuknya IUAE-CEPA diharapkan dapat membuka peluang kerja sama perdagangan baru antara kedua negara.

"Khususnya di sektor industri jasa, industri halal, dan juga jasa keuangan syariah," katanya.

Tercapainya IUAE-CEPA ditandai dengan serah terima dokumen nota kesepahaman yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden UAE Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, UAE.

Dokumen IUAE-CEPA yang diserahterimakan oleh Indonesia dan UAE tersebut meliputi enam kesepakatan, yakni pertama nota kesepahaman manajemen proyek bersama tentang mangrove antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UAE.

Kedua, protokol perubahan nota kesepahaman RI-UAE tentang kerja sama kelautan dan perikanan.

Ketiga, nota kesepahaman antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dengan Kementerian Kesehatan UAE tentang kontrol vaksin dan obat-obatan.

Keempat, protokol tentang kerja sama di bidang industri pertahanan dan pengadaan alat militer.

Kelima, nota kesepahaman dan kerja sama antara Universitas Nahdlatul Ulama dengan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed.

Keenam, kontrak pembelian landing platform dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut UAE.

Dalam penyerahan dokumen IUAE-CEPA, Presiden Jokowi didampingi antara lain Menlu Retno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Ketua INA Ridha Wirakusumah, dan Duta Besar RI untuk UAE Husin Bagis.