Rapat dengan Putin, Direktur Pengawas Keuangan Rusia Sampaikan Investigasi 400 Kasus Kripto

JAKARTA – Pemerintahan di banyak negara saat ini mulai memfokuskan diri dan menaruh perhatian pada dunia kripto. Tujuannya adalah untuk menciptakan kemanan bagi para rakyat dan pengguna dalam negaranya. Tak jarang juga kasus-kasus penipuan dan kriminalitas dalam kripto terjadi di sebuah negara.

Baru-baru ini pemerintahan Rusia sedang menyelidiki 400 kasus yang berkaitan dengan dunia kripto. Pihak otoritas Rusia, Rosfinmonitoring, sedang melakukan ratusan investigasi terhadap kasus-kasus yang melibatkan cryptocurrency berdasarkan pengumuman kepala agensi tersebut. Disebutkan bahwa ratusan ribu orang Rusia ikut andil dalam kesepakatan kripto di luar negeri.

Otoritas Rusia saat ini memulai 20 kasus pidana terkait dengan aset kripto dari total jumlah kasus yang disampaikan. Layanan Pemantauan Keuangan Federasi Rusia, atau dikenal sebagai Rosfinmonitoring, sedang mencoba mengungkap sekitar 400 kasus di mana mata uang kripto terlibat dalam hal ini. Hal ini disampaikan oleh Direkturnya, Yury Chikhanchin, dalam sebuah rapat pertemuan bersama Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dikutip dari News Bitcoin, Chikhanchin dan pengawas keuangan sedang melakukan investigasi bersama dengan perwakilan Kementerian Dalam Negeri (MVD) dan Layanan Keamanan Federal (FSB). Dari 400 kasus yang disampiakan, aparat penegak hukum telah memulai 20 kasus pidana terkait aset digital.

Chikhanchin mengomentari volume omset kripto yang didaftarkan oleh departemennya, ia mengakui bahwa Rusia secara aktif menggunakan platform kripto yang berbasis di luar negeri. Dia menjelaskan bahwa fenomena ini terus ada dan hanya di dua situs asing, dua bursa, ratusan ribu warga Rusia berpartisipasi dalam transaksi senilai puluhan miliar dolar. Namun, pihak otoritas tdiak menyebutkan nama dari dua situs asing tersebut.

Pemerintahan Rusia menunjukkan bahwa ini bukan hanya soalinvestasi. Yury Chikhanchin yakin bahwa beberapa dari transfer ini terkait dengan kejahatan yang melibatkan warganya dengan aset kripto.

Menurut data resmi yang dirilis awal tahun ini, jumlah kasus kripto yang masuk ke pengadilan Rusia meningkat dan telah melebihi 1.500 kasus pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut, sejumlah 62% adalah kasus kriminal,dan sebagian besar berkaitan dengan perdagangan narkoba. Angka tersebut melambangkan peningkatan sebesar 40%.

Rusia belum sepenuhnya mengatur ruang kripto di negaranya dengan undang-undang “Tentang Mata Uang Digital” yang diharapkan akan ditinjau oleh anggota parlemen selama sesi musim gugur oleh Majelis Duma.

Atas berita ini, respon sebagian besar intuisi di Moskow setuju bahwa rubel, mata uang Rusia, harus tetap menjadi satu-satunya alat pembayaran yang sah di negara itu. Namun, para pejabat sedang menjajaki opsi untuk mengizinkan pembayaran kripto dalam transaksi internasional.