IHSG Awal November Dibuka di Zona Merah, Ini Menu Rekomendasikan Saham dari Analis
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal November ini. IHSG dibuka melemah 0,41 persen atau 21,16 poin ke level 5.107,07 pada perdagangan Senin 2 November.
Membuka perdagangan, 49 saham menguat, 96 saham melemah, dan 106 aham stagnan. Volume perdagangan tercatat 189,17 juta lembar saham dengan nilai transaksi 261,89 miliar.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 yang diikuti langkah penguncian akan mengganggu pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong terkoreksinya pasar keuangan.
Selain sentimen itu, menurutnya, aksi tunggu pasar terhadap pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal ke III dan kinerja emiten juga akan menekan pergerakan indeks.
"Kasus COVID-19 menjadi berita utama beberapa pekan terakhir. Peningkatan kasus telah mendorong Jerman dan Prancis mengumumkan pembatasan di sektor bisnis," katanya Hans Kwee dalam risetnya.
Dengan sentimen itu, dia memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 5.000-5.095 dan resistance 5.182-5.200.
Sementara menurut analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, IHSG diperkirakan kembali menguat. Pada 27 Oktober 2020, IHSG ditutup melemah 0,31 persen di 5.128,23.
"Secara teknikal, mengindikasikan peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama yang masih terbuka lebar," ujar Nafan.
Nafan memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini akan bergerak pada support maupun resistance berada pada 5.063,70 hingga 5.182,53. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).