Bawaslu Ajari Konsep Pengawasan Partisipatif Mahasiswa Supaya Ikut Bantu Awasi Pemilu
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), melibatkan pemuda dan mahasiswa untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Sulbar Rusding di Mamuju, mengatakan pihaknya janji memperbaiki serta meningkatkan kualitas pengawasan untuk mewujudkan pemilu yang demokratis di Kabupaten Mamuju.
Bawaslu Mamuju melaksanakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif yang melibatkan organisasi kepemudaan dan organisasi mahasiswa.
Menurut dia, dengan sosialisasi itu diharapkan mampu menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengawas partisipatif pemilu, khususnya kalangan pemuda dan mahasiswa.
Ia menyampaikan tahapan Pemilu 2024 sudah dilaksanakan dan Bawaslu akan bertugas mengawasi pemilu khususnya tahapan pendaftaran partai politik (Parpol).
"Tahapan pemilu sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, pendaftaran parpol akan dilakukan pada 1 sampai 7 Agustus 2022," kata Rusding, Kamis 30 Juni dinukil dari Antara.
Sementara lanjutnya, verifikasi peserta pemilu akan berakhir pada 13 Desember 2022 serta penetapan peserta pemilu pada 14 Desember 2022.
Rusding mengatakan tahapan pemilu itu akan diawasi Bawaslu Mamuju untuk mencegah segala potensi pelanggaran pemilu.
"Jangan sampai ada masyarakat yang tanpa sepengetahuannya, namun identitasnya digunakan oleh parpol untuk mendaftar di Pemilu," katanya.
Untuk itu diperlukan pengawas partisipatif atau masyarakat sebagai agen pengawas partisipatif, mengawasi potensi pelanggaran di pemilu tersebut.
Baca juga:
- Positivity Rate COVID di DKI Sentuh 13,7 Persen, KSP Moeldoko Ingatkan Warga Ojo Kesusu Lepas Masker
- Vaksin Merah Putih Mulai Dilakukan Uji Klinis Fase Tiga
- 3.200 Infeksi Tercatat di 40 Negara: WHO Belum Nyatakan Wabah Cacar Monyet Sebagai Darurat Global, Lakukan Peninjauan dan Pemantauan Ketat
- Dianggap Lalai, Carnival Corp Didenda Rp74,1 Miliar karena Pelanggaran Keamanan Siber
"Sosialisasi tersebut juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, agar memahami potensi pelanggaran pemilu tersebut, dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat mengenai pelanggaran pemilu,
meskipun tidak seperti pemantau pemilu yang mendapat akreditasi dari Bawaslu," katanya.
Koordinator Pencegahan Bawaslu Mamuju Sitti Mustikawati mengatakan Bawaslu tidak bisa mengawasi pemilu sendirian, Bawaslu membutuhkan partisipasi masyarakat terutama pemuda dan mahasiswa
"Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri, tali butuh masyarakat seperti pemuda dan mahasiswa, Bawaslu dalam menghadapi Pemilu 2024, akan mengedepankan pencegahan, terkait upaya penyelesaian sengketa pemilu," katanya.