Lanjutkan Perjalanan Naik Kereta ke Kyiv, Presiden Jokowi: Kami Memulai Misi Perdamaian Ini dengan Niat Baik, Semoga Dimudahkan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana melanjutkan perjalanan ke Kyiv, Ukraina dengan menggunakan kereta dari Polandia Selasa malam waktu setempat, untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
Menumpang kereta luar biasa dengan pengawalan dari otoritas keamanan Polandia dan Paspampres, Presiden Jokowi dan rombongan berangkat dari Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, Polandia.
"Dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pukul sembilan malam, saya dan rombongan terbatas berkereta menuju Kyiv, Ukraina," tulis Presiden Jokowi di akun Twitternya seperti dikutip 29 Juni.
"Kami memulai misi perdamaian ini dengan niat baik. Semoga dimudahkan," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaksanakan perjalanan ke Ukraina usai menghadiri KTT G7 di Jerman. Hanya saja, eks Gubernur DKI Jakarta itu harus menempuh perjalanan selama 12 jam menggunakan kereta api dari Polandia.
"Bismillah Presiden Jokowi dalam perjalanan ke Polandia dengan pesawat dan setelah itu langsung ke Ukraina dengan menggunakan kereta api selama 12 jam," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui akun Instagramnya, @pramonoanungw yang dikutip pada Selasa.
Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi akan dijadwalkan akan bertemu pemimpin masing-masing negara, yakni Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dengan perkiraan waktu pertemuan pada tanggal 29—30 Juni 2022.
Baca juga:
- Rusia Terbitkan Foto dan Koordinat Gedung Putih, Pentagon hingga Markas serta Lokasi KTT NATO, Buat Apa?
- Mantan Agen KGB Ditangkap Ukraina: Kirimkan Lokasi Target Pakai Instagram, Arahkan Serangan Rudal yang Menewaskan 50 Tentara
- Terlibat Pembunuhan 3.518 Tahanan, Mantan Waffen SS Penjaga Kamp Nazi Berusia 101 Tahun Dijatuhi Hukuman Penjara
- Rudal Rusia Hantam Pusat Perbelanjaan yang Dipadati Warga Ukraina: 38 Orang Dinyatakan Hilang
Pertemuan dengan Presiden Zelensky, kata Presiden, guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia sebab harus menghentikan perang, dan rantai pasok komoditas pangan harus aktif kembali.