Ceramahi Partai Golkar, Lili Pintauli: Koruptor Abaikan Aspirasi Pemilih dan Gerogoti Uang Negara

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli memberi ceramah antikorupsi kepada petinggi Partai Golkar. Ada sejumlah hal yang disinggungnya, termasuk koruptor yang menciderai aspirasi para pemilih.

Hal ini disampaikan Lili Pintauli saat mengisi kegiatan Politik Cerdas Berkualitas (PCB) pada hari ini, Selasa, 28 Juni di Gedung ACLC KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Awalnya, Lili menyinggung partai politik adalah tempat lahirnya pemimpin di tingkat daerah dan nasional. Banyak masyarakat yang memilih mereka dan berharap ada perbaikan setelah memberikan suara.

Namun, tak jarang para kader partai yang jadi pemimpin justru melakukan korupsi. Bahkan, berdasarkan data yang dimiliki KPK, sejak 2003, ada 300 anggota parlemen, 20 gubernur, 140 bupati dan wali kota, 30 menteri yang tertangkap.

"Tidak hanya mengabaikan aspirasi para pemilih, para koruptor ini juga menggerogoti uang negara yang seharusnya ini bagi kesejahteraan masyarakat," kata Lili dalam ceramahnya di hadapan petinggi Partai Golkar.

Lili kemudian menyinggung sejumlah akibat yang ditimbulkan dari praktik korupsi oleh pejabat, di antaranya terkait mutu pendidikan hingga angka pengangguran yang makin meningkat.

Dengan kondisi ini, Lili kemudian mengatakan KPK tengah berupaya maksimal untuk mencegah terjadinya praktik korupsi. Salah satunya dengan melakukan pembekalan pada partai peserta Pemilihan Umum (Pemilu).

Diharapkan, dengan adanya edukasi antirasuah, partai politik termasuk Golkar bisa mengimplementasikan nilai integritas.

"Kita harapkan (integritas, red) dapat diimplementasikan dalam berbagai aksi nyata dalam gerakan antikorupsi, khususnya di lingkungan Partai Golkar," tegasnya.

"Sebagai mesin penggerak demokrasi tentu partai politik kita harapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin nasional dan daerah yang bersih dari korupsi serta tidak akan ada lagi para pemimpin yang dihasilkan oleh parpol yang dipenjara karena korupsi," imbuh Lili.

Sementara itu, Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham) DPP Partai Golkar Supriansa mengatakan partainya akan menjalankan ceramah yang sudah diberikan oleh KPK. Bahkan, kegiatan edukasi akan dilakukan nantinya.

Pendekatan edukasi tersebut, sambung Supriansyah, diharapkan dapat memerangi praktik korupsi.

"Partai Golkar merencanakan melakukan edukasi juga kepada seluruh kader-kader kita untuk tidak melakukan tindakan korupsi dan tetap mengedepankan yang namanya berdemokrasi yang cerdas," kata Supriansyah.