Viral Bocah 7 Tahun Memulung dan Tidak Sekolah, Ini yang Dilakukan Polsek Banjarsari

SURAKARTA - Bocah pemulung yang sempat viral di media sosial akhirnya mendapatkan bantuan paket sembako dan alat tulis dari Polsek Banjarsari, Jumat, 24 Juni. Bantuan itu diberikan agar ia tetap semangat belajar di usianya yang sangat muda.

Bocah bernama Muhammad Risky Saputra (7) yang menjadi perhatian netizen baru-baru ini, diketahui tinggal bersama ibunya, Ani Sri Andani (38) di Kampung Cinderejo Lor RT 001/RW 005 Gilingan, Banjarsari.

Risky tidak sendiri, masih ada kakaknya, Bagas Pamungkas (10) dan adiknya, Azka Aprilio (4). Mereka berempat tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kata layak.

Ani Sri Andani, ibu Rizky, ternyata menjadi orang tua tunggal. Selain menjadi seorang ibu, dia juga harus bisa menjadi ayah bagi anak-anaknya. Sebab, suami Ani, ayah Risky, sudah meninggal dunia setahun yang lalu, dan dimakamkan di Gunung Kidul.

Kapolsek Banjarsari AKP Pardjono saat memberikan bantuan untuk Risky dan keluarga/ Foto: Dok. Polri

Aktivitas Risky memulung sampah ternyata viral di media sosial. Videonya sedang memulung tersebar di dunia maya. Sehingga, menggerakan hati Kapolsek Banjarsari AKP Pardjono untuk berbuat sesuatu kepadanya.

Sebagai anggota Polri yang melindungi Masyarakat, Pardjono akhirnya membantu Risky dengan bingkisan paket sembako serta dan alat tulis.

"Melihat hal tersebut, saya selaku Kapolsek Banjarsari bersama anggota, memberikan bantuan paket sembako dan alat tulis terhadap Risky dan keluarganya," ucap AKP Pardjono, melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Juni.

"Bantuan tersebut sebagai bentuk awal kepedulian keluarga besar Polsek Banjarsari pada sesama yang membutuhkan," tambah Pardjono.

Usai mendapatkan bantuan, Risky dan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Polri khususnya Polsek Banjarsari. Dia berharap bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.

"Terima kasih pak Polisi atas bantuannya," ucap Risky.

Risky mengaku senang dengan adanya bantuan sembako dan alat tulis yang diterima. AKP Pardjono mengatakan, ia akan berupaya meminta dukungan dari Muspika dan pemerintah Kota Solo untuk biaya sekolah Risky. Kata Pardjono, saat ini Risky tengah bersiap untuk mendaftar sekolah pada tahun ajaran mendatang.

Kapolsek Banjarsari AKP Pardjono saat memberikan bantuan untuk Risky dan keluarga/ Foto: Dok. Polri

"Dia anak kedua, sedangkan kakaknya sudah duluan masuk sekolah. Kita upayakan bantuan agar dia bisa sekolah dan akan kita bantu meringankan beban kedua orang tuanya," kata Parjono.

"Sudah disepakati dengan rekan-rekan anggota, kita akan patungan untuk memberikan bantuan uang buat Risky dan keluarganya. Untuk kesinambungannya, akan kita koordinasikan dengan Camat dan Pemkot Surakarta.

“Semoga ada solusi terbaiknya. Bagaimanapun anak 7 tahun seusia Risky harusnya bersekolah dan bukan memulung," pungkasnya.